PATI, Lingkarjateng.id – Permasalahan banjir Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati mengundang reaksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk meninjau langsung lokasi banjir di Desa Doropayung pada Rabu, 11 Januari 2023.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penanganan banjir di Juwana perlu solusi tepat. Selain penyedotan limpasan air seperti penanganan banjir di Semarang, juga perlu membangun tanggul.
“Kalau seperti ini nanti kita tentukan titiknya. Kita pompa, saya ambilkan pompa darurat dua hingga tiga truk. Tapi masalahnya ada air dari sana (barat), ya, percuma. Jadi nanti ditanggul,” terangnya.
Ganjar menginginkan instansi terkait seperti ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) bersama BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk memetakan titik-titik yang akan dibuat tanggul.
“Kalau diusulkan 2024, ya, terlambat. Apa harus menunggu perubahan? Kita habisin saja APBDnya, jadi ditanggul hari itu. Rp 200 juta menunggu 2024, pemerintah dimarahi rakyatnya,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) DPUTR Pati, Riyoso, sepakat untuk membangun tanggul di sekitar Sungai Juwana untuk mengatasi banjir.
Riyoso menyebut upaya penyedotan air seperti penanganan rob di Semarang tak akan berhasil dilakukan di Juwana.
“Terkait banjir sudah bertahun-tahun. Untuk solusi jangka pendek kita tidak ada tempat penyedot. Misal disedot juga tidak ada tempatnya, karena ini dekat dengan laut. Air ini luberan dari Bendungan Wilalung. Sehingga di sini tempat pembuangan,” sambungnya.
Pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan banjir, salah satunya dengan normalisasi Sungai Juwana. Kendati begitu, hal tersebut bukanlah solusi jangka panjang.
“Normalisasi pernah kita lakukan di 2021. Tapi Jangka panjang memang kita perlu bendungan (tanggul) di beberapa titik,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)