Terdampak Banjir, Warga Meteseh Rembang Beri Servis Motor Gratis

REPARASI: Zaenal Arifin bersama dua rekannya sedang memperbaiki motor warga Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang yang mogok akibat terendam banjir. (R Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REPARASI: Zaenal Arifin bersama dua rekannya sedang memperbaiki motor warga Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang yang mogok akibat terendam banjir. (R Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.idBanjir di delapan desa di Kabupaten Rembang pada Sabtu, 15 Oktober 2022 berdampak pada rusaknya kendaraan. Hal ini menggugah rasa kemanusiaan Zaenal Arifin, seorang warga Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang untuk membantu mereparasi sepeda motor warga yang rusak akibat terendam banjir.

Menariknya, jasa perbaikan sepeda motor yang dilakukan Arifin itu tidak dipungut biaya alias gratis. Untuk memperbaiki motor yang mogok akibat banjir ia dibantu oleh dua rekannya.

Arifin memanfaatkan sebuah halaman rumah milik warga setempat sebagai posko bengkel dadakan. Ia menyampaikan bahwa antusiasme warga yang ingin memperbaiki kendaraan yang mogok cukup banyak. Terbukti hingga sore hari banyak motor yang masih berjejer antri di bengkel dadakan yang ia buat.

“Rata-rata terendam (banjir) semua. Kerusakannya pada karburator yang terendam air dan mesin juga kemasukan air. Kita perbaiki semua, kita ganti oli yang baru sama servis kecil-kecilan. Gratis tanpa biaya,” terangnya, pada Minggu, 10 Oktober 2022.

Meski hanya seorang montir, ide yang dibuat Arifin terbilang cukup cemerlang. Di tengah bencana banjir yang melanda, dirinya hadir untuk memberi pertolongan kepada warga yang kendaraannya rusak akibat terendam banjir.

Warga setempat juga merasa terbantu dengan jasa servis motor gratis yang diberikan oleh Arifin dan kawannya. Salah seorang warga Desa Meteseh, Wartini mengungkapkan kegembiraannya atas bantuan itu.

“Warga sangat terbantu. Karena kita ini sedang terkena banjir kemudian ada yang memberi bantuan servis motor gratis. Sangat senang sekali,” ujarnya.

Diakuinya motor miliknya terendam banjir sampai hilang tak terlihat. Bahkan Sebagian hartanya hanyut dersama derasnya arus banjir. Banjir yang melanda Desa Meteseh pada Sabtu pagi mencapai ketinggian hingga 1,5 meter.

“Uang saya saja hanyut terbawa kok. Saya punya uang saya taruh tas itu hanyut,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version