KENDAL, Lingkarjateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kendal menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, yang bertempat di Aula Rumah Makan H. Ismun 5 di Kendal pada Senin, 15 Agustus 2022.
Wakil Ketua I DPRD Kendal, H. Akhmat Suyuti mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai salah satu upaya menekan angka kasus narkoba dan obat-obatan terlarang, khususnya di Kabupaten Kendal.
Karena menurutnya, penyalahgunaan narkoba sering terjadi di kalangan remaja. Yang bermula coba-coba menjadi alasan utama, karena ingin membuktikan apakah dampak yang dirasakan benar seperti apa yang dikatakan.
“Maraknya penggunaan narkoba di Kabupaten Kendal, jangan sampai semakin menjadi-jadi. Karena apa? Tanpa ada sosialisasi atau pencegahan semacam ini, tentu saja kita juga sangat khawatir karena barang tersebut bisa merusak generasi kita,” ungkap Wakil Ketua I DPRD Kendal tersebut.
Sejauh ini, pencegahan penyalahgunaan narkoba, menurut Suyuti sudah cukup baik. Terbukti tindakan dari aparat kepolisian sampai saat ini sudah berhasil mengamankan banyak pelaku narkoba yang ada di Kabupaten Kendal.
“Kalau kita perhatikan cukup baiklah. Terutama yang dari aparat kepolisian, kalau ada permasalahan itu pasti langsung ditangani secara komprehensif, tidak main-main,” ujar Suyuti.
Suyuti berharap untuk para generasi muda, terutama warga Kendal agar tidak mencoba mengenali narkoba. Karena menurutnya, sekali mengenal dan mencoba narkoba, maka dikhawatirkan akan menjadi kecanduan sehingga dapat merusak dirinya sendiri.
“Yang pertama jangan coba-coba, yang kedua jauhkan narkoba dari mentalitas kaum muda sehingga menjadi kaum yang nantinya akan bisa meneruskan dari berbagai macam kegiatan atau pun dalam bernegara maupun dalam berbangsa,” tuturnya.
Menurut Wakil Ketua I DPRD Kendal tersebut, para remaja baik itu pelajar dan mahasiswa serta masyarakat harus bisa memberi tameng pada dirinya sendiri agar tak terjerumus menjadi pemakai atau pun pengedar narkoba.
Oleh sebab itu, sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada masyarakat di setiap daerah sangat penting dilakukan. Tak hanya di daerah besar, wilayah kecil juga harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama, agar pemahaman bagi masyarakat di Indonesia tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan. Ada banyak ancaman di balik satu manfaat yang dirasakan.
“Saya pesan, sampaikan ke teman-teman dan semuanya akan bahaya narkoba. Cukup dengar saja, jangan coba-coba,” tegasnya. (Lingkar Network | Mualim – Koran Lingkar)