Tarif Tol Semarang-Demak Berlaku 27 Februari 2023, Intip Rinciannya

POTRET: Ilustrasi gerbang Tol Demak. (Dok. Instagram PP Semarang Demak/Lingkarjateng.id)

POTRET: Ilustrasi gerbang Tol Demak. (Dok. Instagram PP Semarang Demak/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Tarif tol Semarang-Demak seksi dua akan resmi diberlakukan mulai Senin, 27 Februari 2023 jam 00:00 WIB. Berdasarkan informasi dari Pengelola dan Pengembang Jalan Tol Semarang Demak, PT Pembangunan Perumahan (PP) Semarang Demak, menyebutkan bahwa besaran tarif tol dibagi dalam tiga golongan.

Adapun besaran tarif tol untuk golongan satu yakni Rp19.000, untuk golongan dua dan tiga Rp18.500, sedangkan golongan empat dan lima Rp38.500.

Sebelumnya, ketentuan tarif tol Semarang-Demak itu telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tertanggal 13 Februari 2023.

Humas PT PP Semarang-Demak, Roby Suwarna, mengatakan bahwa tarif tol tersebut berlaku bagi kendaraan yang melalui Jalan Tol Demak-Sayung dan sebaliknya.

“Rencananya berlaku mulai 27 Februari 2023,” ujarnya.

Gratis, Tol Semarang-Demak Seksi II Dibuka Selama Nataru

Sebelumnya, Jalan Tol Demak telah dijalankan secara fungsional jelang perayaan Natal 2022 dan awal tahun baru 2023 tanpa ada pungutan biaya.

Selanjutnya, tarif Tol Semarang-Demak dan sebaliknya akan diberlakukan secara operasional jelang akhir Februari 2023 mendatang. Terkait pembayaran hanya dilakukan di tol gate Sayung.

Sementara itu, Direktur Teknik PT PP Semarang Demak, Yusuf Maharani berharap dengan beroperasinya Tol Semarang-Demak ini dapat mengurai kemacetan di Jalan Pantura Semarang-Demak.

Di sisi lain, warganet melalui kolom komentar Instagram PP Semarang Demak banyak yang berkomentar bahwa tarif tol yang diberlakukan itu terlalu tinggi sehingga dikhawatirkan masyarakata akan tetap memilih lewat Jalan Pantura.

“Harganya ngeri, kemungkinan nanti banyak yang tetap lewat jalur Pantura,” tulis akun Risawan Kunanto.

Hal sama juga dikemukakan oleh akun @dedenhebat84 bahwa masyarakat sangat berkemungkinan memilih Jalan Pantura. “Kalo tarif segitu pasti panyak yang kembali meramaikan jalur Pantura,” tulisnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version