Siswi SMA Tewas di Kamar Kos Winong Pati, Diduga Keracunan Pestisida

OLAH TKP: Tim kepolisian Polsek Pati saat olah TKP di kamar kos siswi SMA yang ditemukan tewas pada Rabu, 24 Mei 2023 petang. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

OLAH TKP: Tim kepolisian Polsek Pati saat olah TKP di kamar kos siswi SMA yang ditemukan tewas pada Rabu, 24 Mei 2023 petang. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Seorang siswi SMA ditemukan tewas di kamar kos Perum Griya Permata Blok B turut Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Pati pada Rabu, 24 Mei 2023 sekira jam 18.30 WIB. Korban berninisial JAP (18) diduga tewas akibat keracunan pestisida.

Kronologis penemuan mayat JAP diketahui oleh saksi Joyo Putro dan Sumarni yang saat itu menjenguk korban dari Desa Kedungmulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati di hari yang sama.

Tiba di kos, kedua saksi tak mendapati respons meski sudah memanggil dan mengetuk pintu kos korban. Selanjutnya, ia pergi ke rumah ibu kos yang berada di samping kos untuk meminjam kunci kamar.

“Saat kita coba buka kamarnya menggunakan kunci serep kamar kost, ternyata masih tidak bisa dibuka dikarenakan di kunci dari dalam kamar,” ungkap Joyo pada Kamis, 25 Mei 2023.

Lantaran curiga, dia akhirnya berinisiatif meminjam tangga untuk memanjat lewat bopen kamar kos korban. Ia pun dibuat kaget lantaran mendapati kondisi korban sudah tergeletak tak bernyawa.

“Kita lihat kondisinya tergeletak di dalam kamar. Lalu kita masuk melalui bopen dan kita cek kondisinya sudah dalam keadaan tidak bernapas. Segera saya membuka kunci kamar kost korban dari dalam,” jelasnya.

Sementara itu, menurut keterangan Humas Polresta Pati AKP Pujiati membenarkan kabar siswi SMA ditemukan tewas. Tim Polsek setempat telah melakukan evakuasi dan dilakukan pemeriksaan di RSUD RAA soewondo Pati.

Hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Pati 1, dr. Samsul diyakini bahwa korban meninggal kurang dari 12 jam. Diketahui bahwa kondisi jenazah tidak ada luka ditemukan selain sayatan pada tangan. Pada bagian mata tidak ada pendarahan, namun pupil melebar.

“Kemudian tidak ada tanda tanda kekerasan atau penganiayaan, dan penyebab korban meninggal diperkirakan keracunan pestisida,” ungkapnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)

Exit mobile version