Siapkan RKPD 2024, Camat Dukuhseti Pati Fokus Tangani Kemiskinan dan Air Bersih

DISKUSI: Suasana Musrenbang Kecamatan Dukuhseti Tahun 2023 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Aula BPL-LKMD Dukuhseti pada Selasa, 14 Februari 2023. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

DISKUSI: Suasana Musrenbang Kecamatan Dukuhseti Tahun 2023 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Aula BPL-LKMD Dukuhseti pada Selasa, 14 Februari 2023. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idKemiskinan ekstrem dan kekurangan air bersih di kawasan pesisir akan menjadi fokus perhatian pada rencana pembangunan Kecamatan Dukuhseti 2024. Meski angka kemiskinan terus menurun, Camat Dukuhseti, Agus Sunarko, mengatakan masih ada kasus tengkes (stunting) yang harus ditangani hingga kondisi nihil.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Dukuhseti Tahun 2023 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Aula BPL-LKMD Dukuhseti pada Selasa, 14 Februari 2023.

“Ada beberapa yang kita pandang prioritas. Bagaimana masyarakat miskin yang ada di Dukuhseti terutama yang kategori ekstrem, usulan kita itu wajib mendapatkan layanan BPJS gratis,” tegas Agus Sunarko.  

Selanjutnya, masalah kekurangan air bersih di wilayah pesisir juga menjadi prioritas RKPD 2024. Mengingat untuk mencukupi kebutuhan air bersih, warga masih membeli dari pengasong air.

Camat Dukuhseti, Agus Sunarko saat kegiatan  Musrenbang Kecamatan Dukuhseti Tahun 2023 bahas RKPD 2024. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

“Termasuk Pamsimas di Banyutowo menjadi prioritas yang kedua. Tahun 2024 nanti harus ada kepastian. Kalau tidak bisa harus dicarikan sumber pendanaan lain,” jelasnya.

Selain dua prioritas tersebut, lanjut Agus Sunarko,  normalisasi Sungai Alasdowo menjadi target selanjutnya. Pasalnya, parkir perahu di sepanjang aliran Sungai Lenggi Alasdowo dinilai menghambat arus air saat musim hujan.

“Harus diatur, karena setiap hujan dengan intensitas tinggi daerah di sekitarnya selalu terjadi banjir. Selanjutnya adalah drainase di sepanjang Jalan Tayu-Puncel, harus dipastikan konstruksi jalan. Nanti harus lebih tinggi daripada saluran air,” bebernya.

Agus Sunarko juga mengimbau peserta Musrenbang untuk menentukan usulan prioritas. Sedangkan usulan lainnya dapat disampaikan ke Musrenbang OPD (Organisasi Perangkat Daerah) maupun pokok pikiran (pokir) anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) lewat kegiatan reses.

“Jangan sampai perencanaan ini tidak terkawal. Harus kompak dan menjaga soliditas saat merencanakan, mengawal, maupun sampai menikmati hasil pembangunan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version