Sejumlah Desa di Demak Kebanjiran, Warga: Jangan Sampai Tahun Ini Tidak Bisa Tarawih Lagi

banjir demak

Sejumlah warga Desa Loireng memasang tulisan protes untuk Pemdes setempat menuntut penanganan banjir, Sabtu 2 Februari 2025. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Intensitas curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini menyebabkan 9 desa di dua kecamatan di Kabupaten Demak mengalami banjir. 

Adapun desa yang terdampak banjir yakni di Desa Batu, Wonoagung, Rejosari, Wonokerto dan Wonowoso Kecamatan Karangtengah. Sementara di Kecamatan Sayung meliputi Desa Sayung, Kalisari, Prampelan, dan Loireng.

Kondisi tersebut membuat perputaran perekonomian warga setempat terganggu, sehingga banyak warga merasa kesal. 

Seperti halnya di Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, warga memasang tulisan sindiran keras kepada pemerintah desa setempat yang dipasang di depan Balaidesa. 

Hal itu merupakan bentuk ungkapan kekesalan dan keluh kesah warga kepada kinerja pemdes setempat, lantaran warga menilai pemdes kurang serius menangani banjir yang merendam hingga berminggu-minggu.

“Alah bobrok lah. Itu tulisan protes warga karena warga jengkel sekali, sudah tersiksalah dengan kondisi seperti ini,” ungkap warga Kalisari, Zaini. 

Disisi lain, puluhan warga Desa Loireng, Kecamatan Sayung juga menggelar aksi dengan menggruduk Kantor Baidesa untuk mendesak pemerintah desa tersebut segera menangani banjir yang terjadi di desa setempat. 

Dalam aksi tersebut warga membawa kertas yang ditulisi berbagai macam sindirian, seperti halnya “Nasib nduwe lurah ora peka #ganti lurahe”, “Ratusan juta buat rumah pompa tapi tidak difungsikan, salah e sopo?”, “Janjimu mana yang katanya menuntaskan air, tapi malah sebaliknya?”, “Pak lurah tangi, delok o desomu, ojo turu terus!”.

“Kami puasa lalu sudah tidak bisa tarawih karena air tinggi. Masjid dan musala banjir, Pak. Jangan sampai tahun ini kami juga tidak bisa tarawih karena air rob yang tinggi,” ujar salah satu warga dalam aksi tersebut.

Menanggapi tuntan dan keluhan dari warga berkaitan dengan kondisi banjir, Camat Sayung, Sukarman mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan diskusi antara Pemdes Loireng, Forkopimcam serta warga warga setempat untuk mencarikan solusi yang terbaik. 

“Insya Allah akan kami adakan pertemuan dengan pihak desa, warga, serta Forkopimcam. Kami akan mencari langkah yang paling tepat agar banjir ini segera teratasi,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan menyebut, bahwa banjir tersebut selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, juga diperparah dengan adanya saluran drainase yang buruk. Selain itu naiknya air rob sehingga debit air semakin tinggi. 

“Banjir yang yang terjadi di dua kecamatan tersebut menyebabkan 6.040 KK atau 25.981 jiwa terdampak, selain itu sejumlah fasilitas umum dan 150 hektare (ha) juga lahan pertanian terdampak banjir,” kata Haris melalui laporan data infografis bencana banjir Demak, Sabtu sore 2 Januari 2025. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version