KABUPATEN SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan jajaran Forkompimda Kabupaten Semarang melakukan pemantauan di sejumlah lokasi gereja dan pasar-pasar tradisional wilayah setempat.
Pada kesempatan tersebut, Ngesti Nugraha menyampaikan bahwa untuk pantauan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dan Forkompimda Kabupaten Semarang dibagi dalam tiga tim yang menyebar ke seluruh wilayah Kabupaten Semarang, yang total ada 19 kecamatan.
“Ini kami bagi tiga tim, ada yang memantau kesiapan Nataru di wilayah selatan seperti Getasan, Tengaran, dan yang lainnya, kemudian ada di wilayah Ungaran dan sekitarnya, lalu ada juga di wilayah Ambarawa dan sekitarnya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, jika pemantauan tersebut mencakup harga-harga komoditas bahan pokok (bapok) di Kabupaten Semarang disaat Nataru ini.
“Tadi harga telur ini normal, yang naik harganya tadi ada cabai, kenaikan harganya sekitar Rp 10 sampai Rp 15 ribuan, lalu bawang putih dan bawang merah ada kenaikan harga Rp 5 ribuan tadi,” imbuh dia.
Disinggung soal upaya-upaya Pemkab Semarang dalam menstabilkan harga-harga komoditas bahan pokok ini, Ngesti Nugraha tegaskan sebelumnya sudah ada kesiapan dari Pemkab Semarang melalui rapat ekuinda di jajaran Forkompimda Kabupaten Semarang.
“Harga-harga komoditas ini ada kenaikan harga tapi yang kami tegaskan tidak apa-apa naik, tapi yang kami tegaskan jangan terlalu tinggi naiknya. Selain itu, yang terpenting ialah stok komoditas bahan pokok ini di Kabupaten Semarang ada, artinya dalam ketersediaan komoditas bahan pokok ini aman disaat Nataru ini,” katanya.
Beberapa ketersediaan komoditas bahan pokok yang aman ini disebutkan Bupati Semarang hampir keseluruhannya. Misalnya minyak goreng, gula, bahkan gas LPG 3 kilogram, dan bahan baku lainnya disebutkannya dalam ketersediaan aman.
“Setelah kami lakukan pemantauan ini, tentu kami akan melakukan sejumlah langkah-langkah upaya untuk terus menstabilkan baik itu ketersediaan dan harga bahan pokok di Kabupaten Semarang, kalau harganya naik ya jangan tinggi-tinggi,” bebernya.
Pemantauan itu juga dilakukan di sejumlah gereja-gereja di wilayah selatan Kabupaten Semarang. Yaitu, Gereja Kuasi Paroki St.Petrus dan Paulus, Ngablak, Kecamatan Getasan, dan pemantauan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
“Pemantauan di sejumlah gereja juga aman tadi hasil monitoring kami, artinya kesiapan ibadah dan pengamanan sudah siap semua untuk warga yang akan melaksanakan Misa Natal pada 24 dan 25 Desember 2024 ini. Semoga Nataru ini berjalan aman, lancar, adem, ayem, dan kondusif sampai pasca Tahun Baru 2025 nanti,” tegasnya.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)