KENDAL, Lingkarjateng.id – Salah satu visi misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soewondo Kendal yakni mengembangkan pelayanan rumah sakit yang terjangkau dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat Kendal dan sekitarnya.
Seluruh lapisan masyarakat artinya, masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah atau warga miskin juga akan mendapat pelayanan terbaik dari RSUD dr. H. Soewondo Kendal.
Manajemen Pelayanan Pasien RSUD dr. H. Soewondo Kendal, dr Afandi menjelaskan, ada dua pelayanan warga miskin yang dilayani di RSUD Kendal. Yakni, warga miskin yang mempunyai identitas dan warga miskin tanpa identitas.
“Warga miskin yang tidak mempunyai identitas ini adalah gelandangan dan pengemis serta orang terlantar atau yang biasa kita sebut PGOT,” jelas dr Afandi pada Senin, 14 November 2022.
Pasien yang tidak memiliki identitas, pihaknya tetap melakukan pelayanan kesehatan yang baik, seperti pasien pada umumnya.
“Untuk pembiayaannya kita akan mengajukan ke Dinas Sosial. Kita laporkan ke Dinas Sosial untuk berikutnya akan diberikan rekomendasi penjaminan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk warga miskin yang mempunyai identitas tapi tidak mempunyai penjaminan, pasien akan dibantu untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Nanti bisa kita mintakan bantuan keringanan dari Baznas. Tentunya dengan surat-surat tertentu,” tambah dr Afandi.
Selain itu, Direktur RSUD dr Soewondo Kendal, dr Saekhu memastikan semua pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Semua sama di sini. Kami tidak akan membedakan antara pasien miskin yang punya penjaminan atau yang tidak punya penjaminan,” tegasnya.
Bahkan, katanya, jika ada pasien miskin yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain, pihak rumah sakit akan membantu pasien tersebut dengan maksimal.
“Kita tidak membedakan pelayanan bagi si miskin ataupun tidak, semuanya sama. Bahkan, kalau misalnya warga yang tergolong miskin ini harus kita rujuk ke rumah sakit lain kita akan bantu tanpa biaya sama sekali,” jelas dr Saekhu.
Dirinya menambahkan, untuk warga miskin di Kabupaten Kendal yang tidak memiliki kartu penjaminan akan dibantu pengajuan keringanan biaya melalui Baznas.
“Pasien dari keluarga tidak mampu tapi mereka tidak mempunyai penjaminan, asal punya KTP Kendal, ini bisa kita mintakan bantuan dari Baznas,” imbuhnya.
Dalam melayani warga miskin, RSUD dr. H. Soewondo Kendal bekerja sama dengan relawan dan pemerintahan desa. Hal ini untuk mengetahui bahwa pasien yang tengah mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan warga miskin yang membutuhkan bantuan.
“Kita lihat dari kondisi pasien, keseharian pasien dan kerja pasiennya itu seperti apa. Kita tidak pernah melihat dari rumahnya,” imbuhnya.
Dirinya mengatakan, pihaknya akan langsung memberikan penanganan semua akses tanpa melihat pasien memiliki penjaminan atau tidak. Yang terpenting adalah terlebih dahulu pasien tertangani dan tertolong dahulu.
“Jika pasien datang dan tidak punya jaminan tetap kita beri tindakan, entah itu mau operasi untuk kehamilan. Seperti contoh kemarin pasien yang cedera kepala berat langsung kita tindak lanjuti. Karena kita di sini itu adalah satu bagaimana pasien itu sembuh,” jelas dr Saekhu.
Sementara itu, Humas RSUD Kendal, Sulistio menjelaskan, RSUD dr Soewondo Kendal mempunyai misi mengembangkan pelayanan rumah sakit yang terjangkau dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat Kendal dan sekitarnya.
“Semua masyarakat di Kabupaten Kendal ini akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Untuk warga kurang mampu yang tidak memiliki penjaminan juga akan selalu kita bantu mendapatkan bantuan maupun keringanan melalui dinas sosial maupun baznas Kendal,” tandas Sulistio. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)