BLORA, Lingkarjateng.id – Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Blora yang sebelumnya terancam gagal total lantaran gambar perencanaan tidak bisa dibaca itu kini sudah rampung. Kendati begitu proyek prioritas tersebut masih belum bisa dioperasikan.
Diketahui, untuk kapasitas rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) dan rumah pemotongan hewan ruminansia (RPHR) memang berbeda. Untuk RPHU dalam satu jam bisa mengeksekusi 1.500 ekor. Sementara RPHR bisa delapan ekor sapi dalam waktu bersamaan dan untuk tenaga penyembelih tetap dilakukan oleh manusia.
Banyak masyarakat yang berharap RPH Blora yang merupakan program prioritas Bupati Blora ini bisa sesuai harapan sehingga saat Idhul Adha sudah bisa dimanfaatkan.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora melalui Sekretaris DP4, Ngaliman, membenarkan RPH unggas tersebut sampai saat ini memang belum bisa dioperasikan karena masih belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Memang masih belum bisa difungsikan karena belum adanya satu instalasi vital yakni pengolahan limbah,” ujar Ngaliman, pada Kamis, 29 Juni 2023 siang.
Dia mengatakan bahwa pembangunan instalasi limbah direncanakan pada tahun 2024 nanti. Sedangkan untuk saat ini masih proses rencana penganggaran.
“Insya Allah tahun depan pembangunan akan kembali dilakukan,” ucapnya.
Meski begitu, Ngaliman mengaku masih belum bisa menjelaskan secara terperinci jumlah anggaran yang akan dibutuhkan karena semua arsip ada di kantor.
“Rencana besaran anggarannya ada. Senin depan (3 Juli 2023) kita kabari kalau sudah ngantor. Ini ‘kan libur,” imbuhnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)