PATI, Lingkarjateng.id – Jalan raya Jakenan-Winong adalah salah satu jalan alternatif yang digunakan oleh pengguna Jalan Pantura ketika mengalami kemacetan parah. Alhasil, kerusakan di jalan alternatif tersebut tak terelakkan khususnya di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati.
Jalan rusak di Desa Glonggong itu diperkirakan kurang lebih mencapai 1 kilometer. Akan tetapi, Dinas Penataan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati baru memperbaiki sepanjang 50 meter saja.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Perbaikan Jalan DPUTR Pati, Hasto Utomo menyampaikan bahwa untuk anggaran tahun 2022 pihaknya hanya akan memperbaiki lagi sepanjang 50 meter sehingga total akan ada perbaikan sepanjang 100 meter.
“Untuk jalan Jakenan-Winong kemarin baru dapat Rp 200 juta untuk pekerjaan beton di pertigaan Glonggong. Perubahan anggaran dianggarkan lagi Rp 200 juta. Sekitar bulan Oktober nanti mulai perbaikan melanjutkan beton yang kemarin. Yang 200 juta ini hanya dapat 50 meter kalau beton,” beber Hasto. .
Selain karena merupakan jalan alternatif, kerusakan jalan di Desa Glonggong juga disebabkan oleh banjir yang menggenangi jalan sehingga semakin memperpendek ketahanan jalan.
Perbaikan jalan secara menyeluruh pun diharapkan oleh masyarakat dan pengguna jalan. Akan tetapi, perbaikan secara menyeluruh ini baru akan direalisasikan pada tahun 2023 sepanjang 700 meter.
Hasto menerangkan bahwa pihak DPUTR akan menganggarkan biaya Rp 1 miliar, dengan rincian yang rusak parah dibeton sedangkan rusak sedang hanya akan diaspal.
“Rencana campuran, yang lokasi genangan air dibeton sedangkan yang tidak nanti diaspal hotmix. Kalau yang Rp 1 miliar ini nanti bisa dapat 700 meter,” tambahnya.
Perbaikan jalan pada 2023 nanti, diharapkan Hasto bisa segera terealisasi mengingat jalan Jakenan-Winong merupakan jalan yang cukup penting bagi masyarakat Kabupaten Pati khususnya bagian timur. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)