Realisasikan Produksi AMDK, PDAM Salatiga Rencanakan Pakai Sistem Maklon

BAYAR TAGIHAN: Sejumlah pelanggan saat membayar tagihan air bersih di Kantor PDAM Salatiga. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

BAYAR TAGIHAN: Sejumlah pelanggan saat membayar tagihan air bersih di Kantor PDAM Salatiga. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga akan membangun usaha produksi air minum dalam kemasan (AMDK). PDAM telah melakukan berbagai langkah untuk merealisasikan rencana tersebut.

Direktur Utama PDAM Salatiga Samino mengatakan, pihaknya sudah melakukan studi tiru ke PDAM Kabupaten Sleman dan PDAM Kota Yogyakarta terkait usaha produksi AMDK. Dari hasil studi tiru tersebut, rata-rata PDAM yang menjalankan usaha AMDK menggunakan sistem maklon atau kerjasama dengan produsen air kemasan.

“Dengan sistem ini, risiko lebih ringan dari pada produksi sendiri,” ujarnya, pada Senin, 31 Juli 2023.

Menurutnya, modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha produksi AMDK dengan sistem maklon sekitar Rp 40 juta.

“Sedangkan proses pengajuan izin maklon membutuhkan waktu kurang lebih sembilan bulan,” imbuhnya.

Rencana PDAM Produksi AMDK Direstui Pj Wali Kota Salatiga

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi telah menyetujui rencana yang akan dilakukan oleh PDAM Salatiga.

“Untuk pemilihan mitra otorisasi manajemen. Kuasa pengguna modal tidak akan menunjuk terkait mitra kerja,” ujarnya.

Dia menyatakan, Direktur PDAM bersama dengan dewan pengawas yang akan melakukan pematangan dan penentuan mitra.

“Saya hanya akan meminta mengkaji mana yang memberikan keberpihakan berkelanjutan,” ucapnya.

Pj Wali Kota Sinoeng juga memberikan mandat kepada manajemen dan dewan pengawas untuk melakukan penanaman bisnis. Keputusan menentukan mitra bisnis didasarkan dari studi empiris hasil studi yang dilakukan dan diberikan keputusan manajemen untuk menentukan mitra usaha. 

Selanjutnya mencantumkan usaha dalam unit bisnis yang berdiri sendiri. Besaran investasi menjadi kewenangan manajemen dan Dewan Pengawas untuk memulai bisnis.

“Rencana pengembangan ke depan didasari pada langkah awal yang telah dicapai,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)

Exit mobile version