Pj Bupati Pati Harap Penerima Penghargaan Adiwiyata dan Proklim Komitmen Peduli Lingkungan

Pj-Bupati-Pati-Harap-Penerima-Penghargaan-Adiwiyata-dan-Proklim-Komitmen-Peduli-Lingkungan

SAMBUTAN: Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro saat memberikan sambutan dalam penyerahan penghargaan Adiwiyata dan ProKlim. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan bahwa Penghargaan ProKlim dan Adiwiyata bukanlah tujuan akhir. Namun, penghargaan tersebut merupakan cerminan komitmen dan kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Sebelumnya, Pj Bupati Pati didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kepala Disdikbud menyerahkan piagam penghargaan sekolah Adiwiyata dan kampung iklim.

Penghargaan tersebut diberikan kepada desa maupun sekolah-sekolah yang telah melaksanakan gerakan untuk peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan hidup,” kata Pj Bupati Pati.

Pj Bupati Pati juga berharap, dengan adanya penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim), kampung iklim bisa memberikan contoh bagi desa-desa lain.

Pj Bupati Pati Serahkan Penghargaan Adiwiyata dan Proklim 2022

“Kampung iklim diharapkan menjadi pioner dan percontohan bagi desa lain dalam pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang mampu memperkuat kesejahteraan di tingkat lokal,” kata Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro.

Sementara itu bagi sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata, Pj Bupati Pati berharap bisa melahirkan peserta didik yang tidak hanya berprestasi secara akademik. Namun juga berkarakter, peduli, dan berbudaya lingkungan demi terwujudnya generasi yang unggul untuk Indonesia Maju.

“Sehingga esensi terpenting dari dua penghargaan ini adalah, bagaimana desa dan sekolah mempertahankan suatu tradisi atau budaya pembelajaran berbasis lingkungan secara berkesinambungan,” tuturnya.

Program Kampung Iklim (ProKlim) telah didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) melalui Permen LHK Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim dan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor 1 tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim.

Sedangkan program Adiwiyata, telah mengalami revitalisasi dan penyempurnaan melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah serta Peraturan Menteri LHK Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.

“Semoga dari sekolah-sekolah Adiwiyata, terlahir generasi-generasi penerus yang cinta dan peduli lingkungan dan mudah-mudahan Kabupaten Pati dapat menjadi salah satu lokasi yang siap menghadapi perubahan iklim demi terwujudnya masyarakat yang lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version