PATI, Lingkarjateng.id – Jembatan Juwana sudah dibuka untuk menunjang arus lalu lintas jalur Pantura Pati-Rembang. Akan tetapi rampungnya pengerjaan proyek jembatan Juwana itu masih menyisakan kerusakan di sisi selatan jembatan lantaran digunakan untuk dua arus kendaraan.
Terpantau, pada Senin, 17 April 2023, kondisi jalan yang melalui Jembatan Juwana sisi sebelah selatan masih banyak berlubang dan berdebu karena sempat digunakan untuk arus lalu lintas dua arah selama pengerjaan sisi sebelahnya.
Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, mengatakan bahwa usai pengerjaan bagian utama Jembatan Juwana, saat ini tengah fokus pengaspalan di sisi utara jembatan sehingga bagian selatan digunakan sistem lalu lintas dua arus.
Jalan Pantura Jadi Prioritas Utama, Target BBPJN Jateng-DIY: Harus Tak Ada Lubang
“Kita sedang fokus di Juwana, di jembatan yang satunya sebelah selatan banyak lubang dan bergelombang karena itu sempat kita gunakan dua arah saat jembatan satunya dibangun,” jelasnya.
Pj Bupati Henggar menyebut akan terus mendorong Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPJN Jateng-DIY), yang merupakan pihak yang bertanggung jawab atas jalur tersebut, agar segera bisa dilakukan pengerjaan perbaikan, untuk mengaspal kondisi jalan yang sekarang mengalami kerusakan.
Pengecoran Jalan Batangan Akibatkan Macet di Jalur Pantura Pati-Rembang
“Maka harapan kita, BBPJN Jateng-DIY bisa melakukan mengaspalan disana agar kondisi bisa seperti semula. Sementara itu yang terus kita kejar, dan harapannya mudah-mudahan dapat dikerjakan dan bisa selesai,” jelasnya.
Kendati demikian, Pj Bupati Henggar menerangkan bahwa selain beberapa lubang yang ditemukan di ruas jalan sekitar Jembatan Juwana teraebut. Efek lalu lalang kendaraan yang sering mengalami kemacetan juga menyebabkan debu disepanjang jalan.
Pemerintah Kabupaten Pati telah beruapaya melakukan penyemprotan untuk mengurangi polusi debu yang menganggu pengendara dan masyarakat sekitar, akan tetapi tak terlalu berdampak signifikan.
“Maslaah debu yang menganggu di sepanjang jalan, kita sudah lakukan penyemprotan air dengan sembilan truk. Hal tersebut untuk mengurangi debu, walau nyatanya masih saja belum cukup membantu,” tandasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)