Pilkades di Jepara, 3 Desa Terpantau Rawan Konflik

MONITORING: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta (paling kiri pakai seragam ASN) meninjau pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) pada Senin, 14 November 2022. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

MONITORING: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta (paling kiri pakai seragam ASN) meninjau pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) pada Senin, 14 November 2022. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.idPenjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta memantau secara langsung pelaksanaan pilkades (pemilihan kepala desa atau petinggi) di empat desa pada Senin, 14 Oktober 2022. Keempat desa tersebut yakni, Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan; Desa Dongos, Kecamatan Kedung; Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan; dan Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong.

Pilkades tahun ini diikuti oleh 63 calon dari 24 desa yang tersebar di 11 kecamatan. Secara keseluruhan, terdapat 123.682 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terbagi dalam 274 TPS.

Pj Bupati Edy Supriyanta mengungkapkan, secara umum pelaksanaan pilkades di 24 desa berjalan dengan baik dan tidak ada kendala berarti. Masyarakat juga tampak antusias mengikuti suksesi kepemimpinan di tingkat desa ini. Terbukti dari sejumlah desa, tingkat kehadiran pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) cukup tinggi.

Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, aman, dan kondusif. Tingkat kehadiran masyarakat atau pemilih juga cukup baik,” ujarnya.

Kepada masing-masing calon kades yang dikunjungi, Edy mengajak untuk menjaga kebersamaan. Setelah proses pemilihan petinggi nanti, diharapkan selesai dengan baik dan bisa bersama-sama membangun desanya.

“Jangan sampai ada permusuhan. Setelah proses pemilihan selesai. Tetap kembali bersaudara,” tegasnya.

Sebelum monitoring, Pj Bupati bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga melakukan zoom meeting bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Balai Desa Krapyak.

Pelaksanaan Pilkades di Jepara, diharapkan oleh Kemendagri dapat menjadi tolak ukur dan pembelajaran bagi daerah lain.

Sementara itu, tiga dari empat desa yang dikunjungi oleh Pj Bupati Edy dinilai masuk dalam daerah rawan konflik. Ketiga desa tersebut adalah Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling; Desa Dongos, Kecamatan Kedung; dan Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong. Oleh sebab itu pengamanan dari Polri maupun TNI diketatkan mulai dari tahapan awal, proses pemungutan suara, hingga nanti setelah pemungutan suara (pasca) pilpet. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)

Exit mobile version