Picu Banjir, Ganjar Dorong Pemulihan Lahan Pegunungan Kendeng Grobogan

MONITORING: Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Grobogan, Sri Sumarni, meninjau lokasi tanggul Sungai Lusi, di Dusun Lembono, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, pada Jumat, 13 Januari 2023. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

MONITORING: Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Grobogan, Sri Sumarni, meninjau lokasi tanggul Sungai Lusi, di Dusun Lembono, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, pada Jumat, 13 Januari 2023. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.idGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta persoalan penyebab banjir di Kabupaten Grobogan segera ditangani. Termasuk perbaikan tanggul jebol dan pemulihan lahan gundul di Pegunungan Kendeng Utara.

Hal itu disampaikan Ganjar yang didampingi Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat meninjau lokasi tanggul jebol di Sungai Lusi turut Dusun Lembono, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan pada Jumat, 13 Januari 2023.

Pada kunjungan kerja kali ini, Ganjar juga sekaligus meninjau banjir di di Desa Lemahputih, Kecamatan Brati.

“Problemnya jangka panjang Sungai Lusi segera ditangani dengan perubahan cukup ekstrem. Kita tidak mau ini terjadi lagi, tapi Pak Basuki (Menteri PUPR) kemarin juga hadir di Kudus, Jepara, Pati. Saya akan backup ke Pak Basuki supaya daerah-daerah yang kritis ini terdeteksi sejak awal,” ujarnya.

Ganjar yang juga didampingi pihak perhutani sekaligus melakukan pemantauan di kawasan pegunungan Kendeng Utara yakni di Desa Sedayu, Kecamatan/Kabupaten Grobogan.

Selain penanganan banjir dan perbaikan tanggul, hal yang lebih penting adalah penanganan lahan kawasan Pegunungan Kendeng Utara.

Pasalnya dalam peninjauan ini, Ganjar melihat banyak area Pegunungan Kendeng Utara yang gundul dan ditanami jagung. Sehingga menurut Ganjar mudah terjadi banjir bandang di kawasan di bawahnya termasuk wilayah Kecamatan Brati dan wilayah lain.

“Arus (banjir) Grobogan ini dari arah Blora, sedangkan pegunungan Kendeng Utara ini lumayan gundul. Saya lihat di sini bukan urusan galian C, tapi mengkonversi tanaman dari tanaman keras ke tanaman semusim. Tanaman sekarang kan jagung. Karena itu ditanami jagung. Kalau dari pegunungan hujan satu jam di sana akan sampai di sini juga,” tambahnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version