PATI, Lingkarjateng.id – Saat Hari Raya Idul Adha tiba, masyarakat identik menyembelih hewan kurban seperti sapi dan kambing. Namun saat ini, sebagian besar masyarakat khawatir tentang kesehatan daging kurban yang akan dikonsumsi.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pati mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir soal kesehatan daging kurban.
“Dinas Peternakan kan sudah membuat imbauan kepada para peternak. Kami pun juga sudah membuat Surat Edaran (SE). Pada prinsipnya itu yang kena penyakit PMK kan masih diperbolehkan. Kan ada kriterianya seperti sedang atau berat,” kata Bupati Pati.
Pastikan Ternak Sehat, Pasar Hewan di Pati Disemprot Disinfektan
Menurutnya, kriteria berat adalah kriteria yang tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung berbagai macam penyakit yang dimungkinkan bisa menular ke manusia jika dagingnya dikonsumsi.
Ia juga mengatakan bahwa, penyakit ini hanya menular ke sesama hewan, sehingga tidak menular ke manusia. Jadi, ia meminta kepada masyarakat Pati untuk tidak terlalu panik.
“Jadi kalau kondisi berat ya tidak boleh dipakai untuk kurban. Daging PMK misal beracun kan tidak bisa dimakan. Penyakitnya hanya menular dari sapi ke sapi atau hewan yang punya kuku belah,” imbuh Haryanto.
Selain itu, ia juga meminta kepada panitia kurban untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di tempat pemotongan yang sudah disediakan karena lebih sehat.
“Memotong hewan kurban di tempat pemotongan yang sudah disediakan, itu lebih sehat. Pembagian daging kurban juga tidak boleh menggunakan plastik agar tidak menimbulkan banyak sampah yang berserakan di mana-mana,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)