Pemkab Blora Siapkan Skenario Penanganan Banjir di Cepu

RAPAT: Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati saat memimpin rakor penanganan banjir di wilayah Cepu, Kamis (19/05). (Istimewa/Lingkarjateng.id)

RAPAT: Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati saat memimpin rakor penanganan banjir di wilayah Cepu, Kamis (19/05). (Istimewa/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, mendorong agar permasalahan banjir yang kerap terjadi pada sejumlah wilayah di Cepu agar segera ditangani. Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di Ruang Rapat Pertemuan Kantor Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Kamis (19/05).

Dalam rapat tersebut, Wabup menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora telah menyiapkan skenario untuk mengatasi banjir di wilayah penghasil minyak bumi tersebut. Langkah itu dicanangkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Setelah rakor kita langsung ada tindakan untuk penanganan banjir Cepu.  Mulai yang jangka pendek, kita langsung ada action dari Dinas PUPR dan OPD terkait untuk meninjau lokasi secara langsung, di mana saja dan apa saja yang perlu dilakukan, termasuk di hilir nanti, juga terkait penambahan pompa atau parsial,” ucap Wabup Tri Yuli Setyowati.

Lebih lanjut, ia mengatakan, penanganan banjir di Cepu tidak bisa dilakukan secara mandiri. Namun, diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak maupun stakeholder yang ada.

Pemkab Blora Gelar Sidak Mal Pelayanan Publik

“Mengurai banjir di Cepu tidak bisa sendiri-sendiri tetapi bagaimana sinergitas kita lakukan dari beberapa stakeholder. Kita melakukan koordinasi yang intinya bagaimana kita mengurai banjir di Kecamatan Cepu sekaligus memberikan masukan dan saran yang terbaik,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Tri Yuli juga mengungkapkan bahwasannya, Pemkab Blora juga akan menyiapkan penyelesaian terkait permasalahan banjir untuk jangka panjang. Kemudian untuk tindakan mencegah terjadinya banjir jangka pendek akan segera dilakukan sembari mempersiapkan studi kelayakan pembangunan kanal. 

“Pembangunan kanal tersebut tentu membutuhkan perencanaan yang matang, maka nantinya perlu studi kelayakan yang mana saya berharap di tahun 2022 ini, di perubahan, untuk dilakukan studi kelayakan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, menyebutkan ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Cepu. Solusi tersebut yakni mulai dari normalisasi drainase hingga penambahan lebar saluran sungai.

Angka Pernikahan Dini di Blora Tinggi, Ini Kata Wabup

“Solusinya yang pertama, memang jangka pendeknya adalah normalisasi drainase, ada beberapa cara seperti yang pertama adalah mengurangi sedimentasi. Kemudian yang kedua adalah penambahan lebar saluran, yang tadinya lebar 3 meter menjadi 80 cm itu harus dikembalikan kembali menjadi 3 meter,” bebernya.

Kemudian, untuk jangka panjang yakni dengan pembuatan kanal di wilayah Cepu. Menurutnya, bila disepakati untuk pembuatan kanal tersebut nantinya perlu untuk dilakukan studi kelayakan dan berbagai tahapan lainnya untuk bisa diajukan ke pusat.

“Kalau itu disepakati bahwa kita harus membuat kanal, maka kita harus membuat studi kelayakan pembangunan kanal, kemudian membuat DED (Detail Engineering Desain), kita nanti ajukan untuk mintakan anggaran dari pusat, mengingat Cepu ini juga Pusat Kegiatan Wilayah,” tandasnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)

Exit mobile version