JEPARA, Lingkarjateng.id – Sebanyak 8 petinggi beradu gagasan desa terbaik dihadapan Bupati Jepara Dian Kristiandi, Selasa (12/4), di Ruang video konferensi Kantor Setda Jepara. Kegiatan ini merupakan rangkaian akhir penilaian lomba desa tingkat kabupaten. Desa terpilih harus menyampaikan paparan miliknya dan dinilai langsung oleh Bupati Jepara.
Selain Dian Kristiandi, ikut mendampingi penilaian Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara Edy Marwoto.
Disampaikan oleh Edy, proses lomba desa terbaik ini diawali dari penilaian di masing-masing kecamatan. Ada 16 desa yang terpilih. Dari 16 desa tersebut, kemudian dilakukan seleksi administrasi dan diambil 8 terbaik.
Pemkab Jepara Gelar Lomba Desa, Total Hadiah Rp 2,5 Miliar
Sebanyak 8 desa yang lolos dan harus menyampaikan paparan yaitu, Desa Jugo (Donorojo), Tanjung (Pakisaji), Sumanding (Kembang), Kunir (Keling), Krapyak (Tahunan), Tanggultlare (Kedung), Pringtulis (Nalumsari), dan Sinanggul (Mlonggo).
“Kami juga sudah melakukan klarifikasi di lapangan pada tanggal 21 Maret hingga 31 Maret 2022. Apakah administrasinya riil ada di sana atau tidak. Kemudian, hari ini tahap akhir yaitu paparan petinggi di hadapan Bupati,” kata Edy.
Setelah memberikan paparan, akan dilakukan rekapitulasi nilai, dan akan ditentukan desa terbaik Kabupaten Jepara tahun 2022. Beberapa indikator penilaian yaitu bidang pemerintahan, wilayah, kemasyarakatan, inovasi, swadaya, penanganan Covid-19, E- Government, dan penanganan permasalahan sosial.
Bagi desa yang ditetapkan sebagai desa terbaik Kabupaten Jepara tahun 2022, akan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 1 miliar dari Pemkab Jepara. Peringkat kedua mendapat hadiah uang senilai Rp 750 juta, dan peringkat ketiga mendapat hadiah uang senilai Rp 500 juta. Sedangkan, harapan I mendapat hadiah uang senilai Rp 100 juta, harapan II mendapat hadiah uang senilai Rp 80 juta, dan harapan III mendapat hadiah uang senilai Rp 70 juta.
“Hadiah nantinya bisa digunakan untuk pembangunan atau rehab kantor balai desa. Juga untuk kegiatan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), peningkatan SDM, pembangunan gapura desa, hingga operasional Pemerintah Desa,” tuturnya.
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, desa terbaik ini akan menginspirasi desa lainnya di Kabupaten Jepara. Salah satunya di bidang pelayanan masyarakat. Desa harus bisa memberikan kesejahteraan kepada warganya.
“Saya berharap mereka akan termotivasi dan berlomba untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakatnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)