Kurangi Risiko Banjir, Sungai Juwana Pati Mulai Dinormalisasi

NORMALISASI SUNGAI: Kendaraan berat dikerahkan untuk normalisasi Sungai Juwana pada Rabu, 3 Mei 2023. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

NORMALISASI SUNGAI: Kendaraan berat dikerahkan untuk normalisasi Sungai Juwana pada Rabu, 3 Mei 2023. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana yang merupakan sungai terbesar di Kabupaten Pati mulai dilakukan normalisasi. Sebelumnya, pendangkalan Sungai Juwana mengakibatkan puluhan desa dan ribuan hektare sawah terendam banjir selama kurang lebih tiga bulan sejak akhir tahun 2022 lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Sudarno, menjelaskan bahwa normalisasi sungai memang sudah direncanakan untuk dikerjakan setelah musim hujan reda.

Normalisasi sungai yang diharapkan mampu mengurangi risiko banjir di Kabupaten Pati tersebut mulai dilakukan pada bulan April lalu saat curah hujan mulai reda.

7.072 Hektare Sawah di Pati Terdampak Banjir, Petani Harapkan Bantuan

“Itu sebenarnya kegiatannya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Selain normalisasi ada juga proyek bendung karet untuk mengurangi risiko banjir. Karena air sungai mulai surut, pelaksanaan dimulai,” jelasnya, pada Rabu, 3 Mei 2023.

Karena merupakan proyek dari BBWS dan bukan proyek DPUTR, Darno mengaku belum bisa memastikan kapan pengerjaan akan selesai.

Normalisasi sungai yang telah dimulai ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat sekitar yang menjadi korban banjir akibat luapan sungai.

Salah satu warga Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan yang lokasi rumahnya berada tepat di bantaran sungai, Anwar, berharap normalisasi sungai bisa mengurangi risiko banjir yang selalu menggenang rumahnya.

Atasi Banjir, Ketua DPRD Pati Usulkan Normalisasi Total Sungai Juwana

Apalagi, kata Anwar, banjir beberapa waktu lalu itu selain merendam rumah juga membuat keluarganya tidak bisa bercocok tanam lantaran areal persawahan terendam banjir.

“Harapannya sungai diperlebar dan diperdalam. Jadi bisa menampung air hujan dan tidak meluap ke perumahan. Kemarin saja, sawah-sawah ini juga kebanjiran. Warga tidak bisa bekerja,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Badrudin, juga mendorong normalisasi sungai segera dilakukan. Bahkan, pihaknya mendorong normalisasi dilakukan secara menyeluruh dari hulu di Kecamatan Sukolilo hingga di hilir Kecamatan Juwana. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version