Harga Beras di Rembang Alami Kenaikan Hingga Rp 2 Ribu per Kg

Harga Beras di Rembang Alami Kenaikan Hingga Rp 2 Ribu per Kg

JUAL BELI: Pedagang beras di Pasar Kota Rembang, Mariyana sedang melayani pembeli. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Harga beras di Pasar Kota Rembang mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan minimnya hasil panen para petani dan diperparah adanya kenaikan harga BBM beberapa pekan lalu.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Kota Rembang, Mariyana mengaku naiknya harga beras dipicu oleh kenaikan harga BBM. Kondisi itu diperparah karena minimnya hasil panen dari para petani.

Adapun jenis beras yang mengalami kenaikan harga adalah beras merk Rojolele, beras merk Joss maupun sejumlah beras merk lainnya. Dikatakannya, kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu.

Namun demikian, daya beli masyarakat masih stabil. Sehingga tidak ada penurunan omzet meski harga beras mengalami kenaikan.

“Naiknya sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000. Penyebabnya tidak ada panenan, harga BBM juga naik. Untuk beras Rojolele jenisnya ada dua, yang wangi sama yang biasa. Kalau Rojolele yang 5 kilogram harganya Rp52.000, yang merk Andong harganya Rp55.000, bahin Rp58.000, Rojolele wangi Rp58.000,” jelasnya pada Senin, 26 September 2022.

Hal senada juga diungkapkan oleh Inayah, yang juga merupakan pedagang beras di Pasar Kota Rembang. Menurutnya, jika hasil panen para petani stabil maka nantinya harga beras bisa kembali turun.

“Harga beras saat ini mengalami kenaikan, karena belum ada panen. Nanti kalau sudah ada panen harga beras bisa stabil lagi,” tuturnya.

Dirinya juga mengaku tidak ada penurunan daya beli masyarakat akibat harga beras naik. Pembelian masyarakat masih stabil seperti sebelum ada kenaikan harga beras.

“Pembeli masih sama, tidak ada pengurangan,” tandasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version