Habiskan Dana Rp 250 Juta, Primkopti Salatiga Buka Produksi Tahu Higienis

MENINJAU : Kepala Dinas Koperasi dan UKM Salatiga Martini meninjau tempat produksi tahu higienis di belakang Kantor Primkopti Salatiga. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id) ANGGA ROSA/LINGKAR

MENINJAU : Kepala Dinas Koperasi dan UKM Salatiga Martini meninjau tempat produksi tahu higienis di belakang Kantor Primkopti Salatiga. (Angga Rosa/Lingkarjateng.id) ANGGA ROSA/LINGKAR

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Handayani Salatiga melakukan inovasi untuk menyasar pasar kalangan menengah ke atas dengan memproduksi tahu higienis. Tahu ini diproduksi dengan mesin modern dan dijamin kebersihan serta kandungan gizinya.

Ketua Primkopti Handayani Salatiga, Sutrisno Supriantoro, menuturkan bahwa tahu higienis ini diproduksi sejak beberapa bulan lalu. Biaya produksinya jelas lebih tinggi dibanding dengan produk secara konvensional, karena itu harga jualnya juga lebih tinggi.

“Tahu higienis ini diproduksi di tempat yang terjaga kebersihannya dan menggunakan mesin modern. Mesin dan tempat produksi ini dibuat dengan dana Rp 250 juta,” ujarnya, pada Kamis, 13 Juli 2023.

Primkopti berani memproduksi tahu dengan biaya yang lebih tinggi, karena segmen pasarnya dikhususkan untuk kalangan ekonomi menengah ke atas. Adapun sistem penjualannya dilaksanakan secara online dan konvensional.

“Jadi pembeli tidak harus datang ke tempat produksi. Kami juga melayani penjualan secara online dan diantar sampai rumah pembeli,” jelasnya.

Untuk menjamin tahu yang dijual dalam kondisi higienis, Primkopti melakukan uji kualitas secara berkala. Tak hanya itu, kedelai yang digunakan untuk bahan baku juga pilihan.

“Ini kami lakukan untuk menjaga mutu dan kualitas,” imbuhnya.

Menurutnya, di tengah kondisi usaha yang sedang tidak baik akibat fluktuasi harga kedelai, para perajin tahu tempe harus bisa menjaga kualitas. Sehingga bisa mempertahankan kepercayaan pelanggan.

“Kita terus tekankan hal itu kepada semua anggota Primkopti agar usaha bisa terus berjalan dan berkembang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)

Exit mobile version