Gara-Gara Tak Bisa Bayar Kontrakan, 2 Pemuda Begal Ojol di Semarang

GELAR PERKARA: Konferensi pers pelaku penusukan ojol yang terjadi di Jalan Arjuna Kelurahan Pendrikan Kidul, Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

GELAR PERKARA: Konferensi pers pelaku penusukan ojol yang terjadi di Jalan Arjuna Kelurahan Pendrikan Kidul, Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Polrestabes Semarang berhasil bekuk dua pemuda yang nekat melakukan aksi pembegalan dengan cara menusuk driver ojek online (ojol) di Jalan Arjuna Kelurahan Pendrikan Kidul, Kota Semarang.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengungkapkan, dua sejoli tersebut melancarkan aksi pembegalan lantaran tidak bisa membayar uang kontrakan di daerah panggung lor, Semarang.

“Masing-masing bernama Daniel Valenttean Fernanda warga Boja, Kabupaten Kendal dan warga Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang berinisial SD yang masih berumur 15 tahun,” ungkapnya.

Kronologis peristiwa pencurian dengan kekerasan ini, kata dia bermula saat pelaku beralasan membeli minuman pada Jumat, 1 Juli 2022 dan mencuri gunting. Gunting yang ia curi itu, kemudian diberikan kepada SD dengan berpura-pura memesan jasa transportasi ojol dengan menggunakan gawainya. Setelah driver selesai mengantarkan tersangka dan berhenti, nahasnya si driver ditusuk di bagian belakang menggunakan gunting hasil curiannya.

“Korban lalu menjatuhkan sepeda motor kemudian melarikan diri ke arah perkampungan. SD sempat mengejar korban namun kemudian kembali ke arah sepeda motornya dan membawa pergi motor korban,” bebernya.

Saat ini, kedua tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Mapolrestabes Semarang untuk proses hukum lebih lanjut. Dikarenakan tersangka SD masih dibawah umur, kepolisian tidak menghadirkan pada saat pers rilis di Mapolrestabes Semarang.

Sementara itu, dari pengakuan tersangka Daniel, pria berusia 20 tahun nekat melakukan aksi kejahatan lantaran terdesak tak bisa membayar tagihan bulanan kontrakannya. Ia juga mengakui bahwa tindakan pencurian dengan kekerasan ini adalah rencananya.

Dirinya juga tega menjadikan kekasih yang telah ia pacari hampir satu tahun itu lantaran agar gerak-gerik perbuatannya tak membuat korban curiga.

“Ini semua rencana saya. Alasan saya nekat melakukan ini karena waktu itu saya ngekos masa kontraknya habis tapi saya belum ada uangnya. Kebetulan waktu itu juga saya baru kerja 10 hari,” ucapnya.

“Saya memilih ojol (target) karena mudah dipesan melalui handphone dan bisa memalsukan identitas seperti email dan foto,” tambahnya.

Sebagai informasi, akibat kejahatan ini, korban mengalami luka tusukan di bagian punggung sejumlah dua luka, luka lecet di bagian dagu akibat terjatuh dari sepeda motor dan luka memar di bagian kaki kanan akibat terjatuh dari sepeda motor.

“Saya ambil sepeda motor, dompet berisi uang dua dolar Singapura dan handphone,” tutupnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version