Gara-Gara Nyalain Lampu 24 Jam, Satu Rumah Kebakaran di Kudus

Gara-Gara-Nyalain-Lampu-24-Jam,-Satu-Rumah-Kebakaran-di-Kudus

MEMADAMKAN: Petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api yang menjalar seisi rumah. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.idKebakaran di Kudus terjadi di rumah tak berpenghuni yang berada di Desa Tumpangkrasak RT 03 RW 07 Kecamatan Jati. Diketahui, rumah tersebut merupakan milik Naryo (Alm) dan Sri Rahayu Ningsih.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji menerangkan bahwa, kronologi kebakaran rumah tersebut disebabkan oleh korsleting listrik karena lampu menyala 24 jam non stop. Akibatnya, api menjalar ke bangunan rumah 2 lantai yang berukuran 172 meter persegi pada siang hari pukul 12.05 WIB.

“Rumah tak berpenghuni, lampu yang menyala 24 jam non stop ini menimbulkan korsleting,” kata Munaji, Kamis (23/6).

Diduga Korsleting Listrik, Grapari Kudus Kebakaran

Pihaknya mendapat laporan dari Wawan, salah satu warga desa setempat. Dirinya mengaku melihat adanya kepulan asap dari ruang tamu rumah tersebut. Dalam waktu singkat, api terus membesar dan menjalar ke seluruh bangunan rumah. 

“Mendapat laporan dari warga, kami langsung mengirim petugas ke TKP,” ujarnya. 

Api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran sekitar pukul 13.30 WIB. Atas kejadian tersebut, diperkirakan kerusakan bangunan mencapai 60 persen dengan kerugian sebesar Rp 100 juta. Beruntung, tak ada korban jiwa karena kebakaran di Kudus tersebut.

Usai Kebakaran, Kantor BRI Unit Kota Kudus Buka Layanan e-Buzz

“Kerugian kurang lebih Rp 100-an juta, tak sampai ada korban jiwa karena jarang dihuni,” imbuhnya. 

Salah satu saudara pemilik rumah, Titik membetulkan kebakaran yang terjadi pada siang hari tersebut. Dirinya juga membenarkan bahwa rumah yang terbakar akibat korsleting listrik tersebut jarang dihuni. Dari keterangannya, rumah tersebut rencananya hendak dilakukan renovasi sebelum dihuni. Belum sampai terwujud, rumah tersebut justru kebakaran.

“Dulu rencananya mau dilakukan renovasi dan dihuni, tapi malah kebakaran duluan. Memang sudah risiko rumah jarang dihuni,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)

Exit mobile version