Fokus Tambah Sumber Air, PDAM Tirta Bening Pati Targetkan Laba Rp 3 Miliar Tahun 2023

MENERANGKAN: Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati, Bambang Sumantri saat memberikan keterangan pada awak media, beberapa waktu lalu. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

MENERANGKAN: Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati, Bambang Sumantri saat memberikan keterangan pada awak media, beberapa waktu lalu. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Kabupaten Pati menargetkan laba mencapai Rp 3 miliar pada tahun 2023 mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati, Bambang Sumantri pada beberapa waktu lalu.

Pihaknya menuturkan bahwa target kali ini Rp 200 juta lebih banyak dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 2,8 miliar.

Menurutnya, naiknya target keuntungan ini juga harus diimbangi dengan kenaikan jumlah pelanggan PDAM. Ia menambahkan, hingga saat ini jumlah pelanggan PDAM Tirta Bening telah mencapai 1.400 pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pati.

“Untuk target laba memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Penambahan pelanggan memang tahun 2022 ini kita sebesar 1.400 pelanggan penambahannya. Target laba kalau ini mencapai Rp 2,8 miliar. Kemungkinan di atas itu bisa mencapai Rp 3 miliar,” ujar Bambang.

Meskipun menargetkan kenaikan keuntungan hingga Rp 200 juta, dirinya mengaku pesimis target ini dapat terlaksana. Menurutnya, kenaikan Rp 100 juta sudah dirasa sangat bagus, mengingat banyaknya pelanggan yang sering kali terlambat membayar iuran bulanan.

Untuk mengatasi hal itu, Bambang telah menetapkan denda sebesar 10% bagi konsumen yang terlambat membayar iuran air. Keterlambatan ini sendiri dapat dilihat dari 37.174 pelanggan. Sedangkan, hanya 2.380 pelanggan yang tepat waktu dalam membayar iuran.

“Kemungkinan persentasenya kecil Rp 2,8 miliar atau Rp 2,9 miliar. Denda sesuai aturan kalau kurang dari Rp25.000 itu Rp2.500, tetapi yang lebih dari itu dendanya lebih dari 10% dan itu bertingkat,” imbuhnya.

Saat ditanya terkait rencana penambahan pipa air, Bambang mengaku belum punya rencana. Pihaknya masih fokus untuk menambah sumber air terlebih dulu sebelum menambah pipa jaringan yang dapat membuka lebih banyak lagi pelanggan.

“Rencana penambahan jaringan memang belum ada. Tapi di sini kita upayakan baru menambah sumber-sumber air,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version