DPUPR Akhirnya Tangani Longsoran Sungai Lusi di Blora

MERATAKAN: Petugas DPUPR meratakan rumah hampir roboh akibat longsoran Sungai Lusi di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan/Kabupaten Blora pada Jumat, 9 Desember 2022. (Dinkominfo Blora/Lingkarjateng.id)

MERATAKAN: Petugas DPUPR meratakan rumah hampir roboh akibat longsoran Sungai Lusi di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan/Kabupaten Blora pada Jumat, 9 Desember 2022. (Dinkominfo Blora/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Warga terdampak longsoran Sungai Lusi di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan/Kabupaten Blora meminta pemerintah untuk melakukan penanganan. Pasalnya, rumah yang terdampak longsoran itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan lantaran nyaris roboh.

Sebelumnya, luapan Sungai Lusi Blora pada awal Desember 2022 mengakibatkan dua rumah warga Rt 07 Rw 02 Kelurahan Mlangsen mengalami longsor. Bahkan salah satu rumah nyaris roboh. Akibatnya, warga terpaksa mengungsi karena rumah tak lagi layak ditempati. Sementara warga lainnya memilih tetap tinggal meski tahu kondisi rumahnya berbahaya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora Bidang Sumber Daya Air (SDA) akhirnya bertindak menindaklanjuti permintaan masyarakat untuk melakukan penanganan darurat.

“Hari ini kita terjunkan alat berat menindaklanjuti permintaan dari masyarakat setempat. Kami juga terjunkan bersama para petugas op untuk melakukan penanganan darurat sementara agar kerusakan yang ditimbulkan tidak semakin besar dan bertambah,” kata Kepala DPUPR Blora, Samgautama Karnajaya pada Jumat, 9 Desember 2022.

Gara-Gara Ini Rumah Warga di Blora Hampir Roboh

Untuk penanganan permanen, DPUPR Blora akan berkoordinasi bersama BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana Semarang. Harapannya, tahun depan menjadi prioritas untuk ditangani.

Sementara itu, Kabid SDA, Surat, mengatakan bahwa penanganan darurat dilakukan dengan melaksanakan pembongkaran rumah yang sudah amblas untuk mengurangi beban di atas tanah. Hal tersebut agar tanah tidak menahan beban semakin berat sehingga potensi longsor susulan dapat dicegah.

“Sementara longsoran rumpun bambu dan pepohonan dilakukan pembersihan dan dimanfaatkan sebagai dolken. Untuk penanganan longsoran di sisi rumah sebelah timur dengan konstruksi turap bambu dan kayu,” terang Surat.

Rencana selanjutnya, jika tanah sudah stabil akan dilakukan pengurugan menggunakan sandbag berisi tanah untuk meratakan kembali tanah rumah warga yang longsor. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version