Dongkrak Perekonomian, Pemdes Mojoagung Pati Siap Ekspansi Lahan Tembakau

POTRET: Kepala Desa (Kades) Mojoagung, Sugiyanto. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

POTRET: Kepala Desa (Kades) Mojoagung, Sugiyanto. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Desa Mojoagung, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati merupakan salah satu desa penghasil tembakau dengan kualitas yang cukup baik. Geografis desa berada di pegunungan Kendeng yang subur, sangat cocok untuk budidaya tanaman yang diolah menjadi rokok ini.

Meski tanaman tembakau baru dikenal oleh masyarakat Desa Mojoagung dalam 2 tahun terakhir, Kepala Desa (Kades) Mojoagung Sugiyanto mengungkapkan bahwa sebanyak 30 persen warga desanya adalah petani tembakau. Harga yang cukup menjanjikan, menurutnya, menjadi alasan para petani beralih dari menanam padi ke tembakau.

“Menurut survey ‘kan mayoritas warga sebagai petani, sekitar 83 persen petani baik itu tembakau, padi, maupun, jagung. Sedangkan, 30 persennya adalah petani tembakau,” kata Sugiyanto saat ditemui di kantornya, baru-baru ini

Harga tembakau yang cukup konsisten inilah yang menurutnya mampu menstabilkan perekonomian masyarakatnya. Hasil panen tembakau kemudian dijual kepada pengepul di sebuah perusahaan asal Kabupaten Rembang.

Pemerintah Desa (Pemdes) Mojoagung pun sangat mendukung program penambahan luasan pertanian tembakau. Tentu saja, lanjut Sugiyanto, hal ini harus dibarengi dengan dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.

“Potensi tanaman (tembakau, red) di Desa Mojoagung memang sangat bagus. Dampaknya terhadap masyarakat pun sangat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian. Kita mendukung program pemerintah dalam perbaikan perbaikan ekonomi tingkat desa,” tambahnya.

Perhatian pemerintah terhadap warganya juga dinilai sudah cukup baik. Berbagai macam bantuan, baik itu penyuluhan pertanian, bantuan sosial (bansos), pemberian pupuk, serta alat pertanian juga dirasa sangat mendukung perkembangan pertanian tembakau di desanya.

“Kemarin petani tembakau  juga mendapatkan DBHCHT dari kantor pos. Pemkab Pati juga nanti akan merealisasi bantuan, kemungkinan di akhir November atau di awal Desember. Kalau BLT kemarin sekitar 134 orang tapi dikurangi karena ada yang bapat double bansos,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version