PATI, Lingkarjateng.id – Beberapa waktu yang lalu, publik Kabupaten Pati digegerkan dengan raibnya dokumen-dokumen penting milik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. Ali Badrudin selaku Ketua DPRD Pati pun akhirnya angkat bicara.
Ali Badrudin mengatakan, pencurian dokumen di kantor DPRD Pati ini terbilang aneh. Pasalnya selain berkas-berkas penting, kertas kosong, dan kertas lama juga turut disikat pencuri.
Ia pun mengaku tak habis pikir dengan cara pelaku yang mengaku mendapatkan izin dari dirinya selaku Ketua DPRD Pati.
“Berkas yang hilang itu ya ada fotocopy tentang Ketua PPS 2022 dan perubahan 2023 murni. Kemudian ada kertas belum tertulis masih utuh juga diambil dan kertas yang lama sudah tidak terpakai bertahun-tahun. Pokoknya kertas yang ada di ruangan tidak terkunci itu diambil,” terang Ali.
Meski sepenuhnya tidak menyalahkan pihak Sekretariat Dewan, dirinya tetap kecewa lantaran petugas kantor DPRD Pati itu tidak tanggap terhadap orang asing. Padahal, Ali Badrudin ini sama sekali tidak mengenali orang yang mengaku telah mendapat izin darinya.
“Ini salahnya, pihak Sekretariat ini kenapa ruangan tidak dikunci. Saya saja tidak kenal kok dibilang izin, ketemu saja tidak pernah. Logikanya kalau dia kenal saya ya tidak sebut saya lagi,” lanjut Ali.
Dirinya pun berpesan kepada Sekretariat DPRD Pati, supaya bisa lebih teliti terhadap orang asing ke depanya. Sehingga hal serupa tidak terulang kembali. Terlebih kasus pencurian dokumen tersebut tidak hanya menyatroni kantor DPRD Pati saja. Melainkan juga kantor Satpol PP dan Disdagperin Pati di hari yang sama.
“Harusnya kan yang jaga konfirmasi dulu sama saya. Ini juga untuk perbaikan ke depan teman-teman Sekretariat,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)