PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pati memberikan ruang bagi instansi Pemerintah Kabupaten Pati untuk mensosialisasikan program, kegiatan, maupun edukasi melalui acara dialog interaktif di Radio Suara Pati.
Kepala Diskominfo Pati, Ratri Wijayanto, menyampaikan bahwa selama ini banyak kegiatan pemerintah daerah yang tidak terpublikasikan sehingga belum diketahui oleh masyarakat luas khususnya wilayah Kabupaten Pati.
“Selama ini, banyak kegiatan Pemda yang tidak di-publish. Akhirnya kami buatkan talkshow Kepala OPD se-Kabupaten Pati, BPJS, Perbankan, dan Universitas. Kita undang untuk menyampaikan program-programnya. Sehingga, radio di Pati kembali ke fungsinya yaitu menyampaikan program pemerintah,” kata Ratri Wijayanto.
Melalui Radio Suara Pati, Diskominfo Pati juga membuka lebar bagi instansi-instansi lain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Misalnya edukasi seputar kesehatan yang dilakukan RSUD Soewondo Pati belum lama ini. Tema talk show “Penatalaksanaan Bagi Pasien Diabetes Melitus” di Radio Suara Pati itu menghadirkan narasumber dr. Ahad Husin, Sp.PD, M.Kes.
Husin mengatakan diabetes melitus membutuhkan pengobatan berkelanjutan dan edukasi manajemen diri kepada pasien untuk mencegah komplikasi akut dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Meskipun penyakit ini tidak secara langsung mengakibatkan kematian, tetapi fatal bila penanganannya tidak tepat.
“Penanganan diabetes melitus membutuhkan penanganan multidisiplin yang meliputi terapi farmakologi dan non-farmakologi Penatalaksanaan Diabetes Mellitus meliputi 5 pilar, 5 pilar tesebut dapat mengendalikan kadar glukosa darah pada kasus Diabetes. LIma pilar tersebut meliputi edukasi, terapi nutrisi medis, latihan jasmani, terapi farmakologi dan pemantauan glukosa darah sendiri,” jelasnya.
Selain itu, penatalaksanaan diabetes juga meliputi identifikasi penyakit komorbid lainnya yang perlu dikontrol seperti tekanan darah dan profil lipid pasien.
Husin berpesan bahwa kontrol keberhasilan terapi dan terapi yang intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular akibat diabetes melitus tipe dua. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)