Disdikpora Kudus Dukung Sekolah Buka Kelas Unggulan

Disdikpora-Kudus-Dukung-Sekolah-Buka-Kelas-Unggulan

ILUSTRASI: Kegiatan belajar mengajar di sekolah belum lama ini. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengimbau sekolah-sekolah di wilayah setempat untuk membuka kelas unggulan. Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, kelas unggulan bisa menjadi terobosan bagi sekolah untuk menyeleksi siswa yang berprestasi. Hal ini pun mendapat dukungan dari Disdikpora Kudus.

“Dengan adanya sistem zonasi yang diterapkan, saya minta inovasi selalu dihadirkan untuk tetap dapat mencetak siswa berprestasi agar ikon sebuah sekolah dapat tetap terjaga,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus pun mendukung arahan dari Bupati Hartopo tersebut. Pihaknya pun mempersilakan semua sekolah untuk bisa membuat kelas unggulan.

14 Pengajar Praktik di Kudus Berikan Pendampingan bagi Calon Guru Penggerak

“Kita mendukung adanya kelas unggulan untuk mendukung anak-anak yang berprestasi,” tuturnya.

Penerimaan siswa untuk kelas unggulan pun disebutkan bisa melalui berbagai cara. Salah satunya yakni melalui seleksi khusus jalur prestasi.

“Saat penerimaan peserta didik baru nanti bisa dibuka lewat jalur prestasi. Selain itu juga bisa mengadakan seleksi sendiri untuk mencari anak-anak yang akan mengisi kelas unggulan di sekolah,” jelasnya.

Ia mengatakan, saat ini belum banyak sekolah di Kabupaten Kudus yang membuka kelas unggulan. Padahal, kelas unggulan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencari bibit unggul bagi siswa yang akan ikut kompetisi.

Puluhan Guru di Kudus Ikuti Lokakarya Guru Penggerak

“Kelas unggulan bisa dibentuk di setiap sekolah. Tergantung sekolah masing-masing seleksinya mau seperti apa, silahkan. Nanti bisa diisi murid-murid yang khusus berprestasi,” terangnya.

Namun, pihaknya tetap berharap tidak ada kesenjangan dalam pemberian materi pembelajaran.

“Kami harapkan tidak ada kesenjangan kualitas pendidikan ya, jadi porsi mungkin hampir sama dengan kelas-kelas biasa pada umumnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version