KUDUS, Lingkarjateng.id – Wirausaha muda mandiri didorong untuk memahami passive income dan active income. Hal ini sangat penting, pasalnya, para pemuda harapan bangsa harus memahami struktur kemandirian ekonomi dengan benar.
Sedangkan dalam tataran individu, kemandirian ekonomi tersebut dapat dibangun dengan passive income dan active income.
Hal tersebut disampaikan oleh para pemateri dalam Pelatihan Wirausaha Muda Berbasis Online. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus selama lima hari, yaitu mulai Selasa, 1 November 2022 hingga Sabtu, 5 November 2022.
Disdikpora Kudus Gelar Kegiatan Pelatihan Wirausaha Muda Berbasis Online
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Harjuna Widada, S.H. melalui Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan Disdikpora Kudus Iswahyudi, S.Pd., M.Pd mengatakan bahwa, para pemuda harus mulai merintis active income maupun passive income. Menurutnya, kedua income tersebut sangat penting untuk masa depan yang lebih cerah.
“Saatnya para pemuda mulai merintis active income maupun passive income demi masa depan yang gemilang,” kata Iswahyudi, baru-baru ini.
Iswahyudi memberikan contoh bahwa, salah satu bentuk dari active income yaitu jualan online dengan memanfaatkan media sosial.
“Active income diperoleh melalui bekerja, berdagang, berwirausaha, dan upaya langsung dari kita untuk mendapatkan penghasilan. Misalnya jualan online lewat media sosial,” jelasnya.
Sedangkan untuk passive income, tambahnya, bisa didapatkan melalui investasi.
“Passive income diperoleh dari investasi pertambahan nilai aset maupun penghasilan dari modal yang berputar,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa, calon wirausaha muda harus punya pemahaman yang baik tentang passive income dan active income.
Hal ini menurutnya, untuk menghindari terjadinya besar pasak daripada tiang atau jumlah pengeluaran yang lebih besar dari pada penghasilan yang didapatkan.
“Semakin banyak hasil dari active income yang diinvestasikan, maka akan semakin besar passive income yang didapat,” ucapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap para wirausaha muda memahami dengan benar pentingnya passive Income dan active Income.
“Semoga hal ini menjadi ilmu yang sangat bermanfaat bagi para wirausaha muda,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)