Diduga Bunuh Diri, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Area Mangrove Desa Asempapan Pati

Diduga Bunuh Diri, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Area Mangrove Desa Asempapan Pati

TERGELETAK: Jasad korban yang tergeletak di area tanaman mangrove Desa Asempapan, Trangkil, Pati. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Seorang pria ditemukan tewas tergeletak di area tanaman mangrove turut Desa Asempapan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati pada Senin, 25 Juli 2022.

Kapolsek Wedarijaksa, Iptu Suntoro mengatakan, pihaknya menerima laporan tersebut dari Kepala Desa Tlogoharum, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati. Setelah dilakukan penyelidikan, korban merupakan warga Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa yang berusia 72 tahun.

“Identitas korban sudah ditemukan. Saudara Sumadi bin Mitro Kemat berusia 72 tahun. Jenis kelamin laki-laki, beragama Islam, pekerjaan petani, yang beralamat di Desa Tluwuk RT 9 RW 1 Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati,” ujar IPTU Suntoro saat dihubungi via sambungan WhatsApp.

Jasad kemudian langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke Puskesmas Trangkil guna dilakukan pemeriksaan tanda-tanda kekerasan. Dari hasil pemeriksaan, korban diduga telah meninggal sejak 4 hari yang lalu dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Hasil pemeriksaan, jasad diduga tewas bunuh diri karena ditemukan dalam kondisi perut terikat dengan tali yang di boncengan sepeda bagian belakang.

“Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan dokter Puskesmas Trangkil terhadap tubuh korban, mayat berjenis kelamin laki-laki. Muka sudah rusak campur lumpur diperkirakan meninggal sekitar 4×24 jam. Mayat saat ditemukan dalam keadaan tengkurap memakai celana pendek kolor warna navi dilengkapi saku kanan yang terdapat HP Nokia kecil warna hijau tosca, memakai kaos lengan panjang dengan tulisan sportive. Perut terikat sampul tali hidup terhubung dengan boncengan sepeda bagian belakang terdapat sampul tali mati,” imbuhnya.

Dugaan bunuh diri ini semakin kuat, dengan pernyataan korban kepada anak ketiganya dan cucunya yang mengatakan ingin bunuh diri. Pihak keluarga pun sudah mengikhlaskan kepergian korban dan tidak memperpanjang kasus ini.

“Korban pergi dari rumah pamitan dengan anaknya yang ketiga bernama Sudarti dan cucunya dengan kalimat pengen bunuh diri. Ketiga anaknya sudah menerima dan tidak menuntut kepada siapapun serta tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi,” tutupnya.

Jasad korban saat ini berada di kamar mayat RSUD Soewondo Pati untuk kemudian dimakamkan. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version