GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Jalan Purwodadi-Blora mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 156 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk peningkatan jalan, setelah bertahun-tahun rusak dan hanya dilakukan perawatan. Proyek perbaikan jalan ini rencananya akan dimulai pada minggu kedua Bulan September. Kebutuhan perbaikan Jalan Purwodadi-Blora ini sangat mendesak karena sering terjadi kecelakaan akibat jalan yang bergelombang.
Sub Koordinator Wilayah 2 Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Provinsi Jateng Wilayah Purwodadi, Umar mengatakan bahwa kebutuhan akses Jalan Purwodadi-Blora sudah sangat mendesak.
“Bulan Agustus ini sudah kontrak. Ditargetkan akhir bulan Desember selesai,” katanya, pada Kamis, 13 Agustus 2023.
Umar menyebut, ada empat paket peningkatan jalan di Jalan Purwodadi-Blora. Yakni sepanjang 12 kilometer mulai Jalan Lingkar Utara Purwodadi sampai Ngawen, Blora. Jalan yang saat ini masih beraspal akan diganti dengan rigid beton tanpa tulangan.
“Lebih komplek peningkatan kapasitas dan struktur. Jalan akan diperlebar menjadi 8,2 meter. Bahu jalan juga diperkeras. Kiri kanan masing-masing 1,4 meter memakai K 250,” sebutnya.
PPK Paket 1 Hadi Suprayitno menyampaikan, proyek peningkatan jalan mulai Jalan Lingkar Utara Purwodadi sampai Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo yakni sepanjang 3,15 kilometer.
“Mulai dari Jalan Lingkar Utara sepanjang 350 meter. Aspal akan diganti dengan rigid beton. Pelaksanaan dengan melakukan pengelupasan aspal, dibangkar, dan diuruk. Baru lantai kerja, dan beton setebal 25 sentimeter. Kami gunakan beton fast track, yang dalam 4 sampai 5 hari bisa dibuka,” terangnya.
Sementara, untuk paket 2A, 2B dan 3 memiliki panjang sekitar 8,9 kilometer. Yakni dari depan Kantor Kecamatan Tawangharjo hingga Ngawen Blora. Paket 2A sepanjang 2,6 kilometer dimulai dari depan Kantor Kecamatan Tawangharjo hingga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari senilai Rp 39 miliar. Paket 2B sepanjang 2,9 kilometer dengan nilai anggaran sebesar Rp 36,9 miliar.
Terpisah, PPKom Proyek Jalan Paket 2A, 2B dan 3, Arif Setyawan mengaku bahwa pihaknya akan segera melakukan proses pengukuran dan meninjau lokasi tersebut.
“Paket 2B dari Sambirejo sampai Wirosari. Sedangkan paket 3 sepanjang 3,4 kilometer dari Wirosari sampai Ngawen, Blora senilai Rp 40 miliar,” ujarnya.
Selain peningkatan jalan, kata dia, akan ada pembuatan geo membrane untuk mengatasi kembang susut tanah.
“Akan dilakukan pengerukan dengan lebar 1,5 meter dalam 2 meter. Kemudian ditutup agar kedap air,” ucapnya.
Dengan waktu yang singkat, pihaknya meminta support semua pihak agar pelaksanaan proyek peningkatan jalan berjalan dengan lancar.
“Dampak pembangunan tersebut memicu kondisi lingkungan dan lalu lintas. Perlu kerjasama mensukseskan kegiatan tersebut. Sehingga selesai dengan baik,” katanya.
Ia berharap, ketika proyek berjalan, dapat sesuai rencana dan kemacetan dapat diatasi oleh para Satlantas yang mengatur lalu lintas, sehingga tidak mengakibatkan kemacetan yang berkepanjangan. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)