KUDUS, Lingkarjateng.id – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama yang diterima buruh rokok dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022 baru mencapai 80 persen. Sebanyak 70 ribu buruh rokok di Kabupaten Kudus akan menerima bantuan Rp 300 ribu per bulan selama 6 bulan.
Bupati Kudus, HM Hartopo didampingi Kepala Dinsos P3AP2KB dan Kepala Disnakerperinkop UKM, turut hadir melakukan peninjauan secara langsung penyaluran BLT buruh rokok di Gudang Produksi (Brak) Djarum SKT Desa Garung Lor, Kecamatan Kudus pada Jumat, 26 Agustus 2022.
Dalam sambutannya, Bupati Hartopo mengatakan, penyaluran BLT buruh rokok kali ini merupakan pencairan tahap pertama selama dua bulan, yaitu bulan Juni dan Juli. Ia pun berharap, adanya BLT bisa membantu perekonomian para buruh rokok.
“Mudah-mudahan bantuan yang diterima oleh semua pegawai dan buruh rokok di Kudus ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, bisa menutupi kebutuhan dan semua kekurangan yang ada,” kata Bupati Hartopo.
Bupati Hartopo mengatakan, penyaluran BLT buruh rokok tahap pertama ditargetkan akan selesai pada bulan Agustus ini. Sementara untuk penyaluran secara keseluruhan akan diselesaikan pada bulan Desember mendatang.
“Target penyaluran BLT buruh rokok dana DBHCHT tahun ini selesai bulan Desember, mengingat SDM penyalur bantuan terbatas hanya dari Bank Jateng saja,” terang Bupati Hartopo.
Terkait pensiunan buruh rokok yang tidak bisa meneruskan JKN-KIS, Bupati Hartopo mengatakan bahwa, pihaknya akan menganggarkan bantuan untuk para pensiunan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.
Dengan syarat, tambah Bupati Hartopo, pensiun buruh rokok harus berasal dari keluarga yang kurang mampu dan tidak sanggup meneruskan pembayaran JKN-KIS secara mandiri.
“Insya Allah nanti akan kami alokasikan anggaran tersebut. Ini sudah kita sampaikan melalui sosialisasi cukai juga. Bagi pensiun yang sudah purna bisa melaporkan ke Kades (Kepala Desa) dan Dinsos (Dinas Sosial), setelah ada verifikasi maka akan kami cover,” ujar Bupati Hartopo.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB, Agustinus Agung Karyanto menyampaikan bahwa, penyaluran BLT buruh rokok di Kabupaten Kudus tahap pertama baru mencapai 80 persen dari total penerima sebanyak 34.917 buruh rokok.
Ia juga menyebutkan, penyaluran bantuan ini diberikan secara bertahap per dua bulan. Tahap pertama diberikan di bulan Agustus, tahap kedua diberikan bulan Oktober, dan tahap perubahan diberikan pada bulan Desember.
Ia mengatakan, penyaluran BLT buruh rokok di PT Djarum sendiri merupakan yang terakhir pada tahap pertama. Mengingat, PT Djarum merupakan pabrik rokok dengan jumlah penerima BLT paling banyak dibandingkan pabrik lain.
Sementara itu, Public Affairs Senior Manager PT Djarum Kudus, Purwono Nugroho membeberkan jumlah pekerja buruh rokok di gedung produksi PT Djarum Garung Lor yang menerima BLT sebanyak 426 orang. Sedangkan jumlah keseluruhan buruh rokok PT Djarum Kudus yang terbagi di 35 tempat tercatat sebanyak 13.680 orang.
Salah satu buruh rokok di gedung produksi PT Djarum Garung Lor, Suryati (37) yang merupakan warga Karangturi, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diterima. Dirinya mengaku akan menggunakan bantuan tersebut untuk membiayai sekolah anaknya dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Alhamdulillah, senang sekali. Saya baru pertama menerima. Nanti mau saya gunakan untuk membiayai sekolah anak dan membeli sembako,” ucapnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)