Cegah Peretasan Data Pribadi, Diskominfo Pati Bagi Tips Jaga Keamanan Medsos

ILUSTRASI: Ilustrasi menjaga keamanan data pribadi agar tidak mudah diretas. (Freepik/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Ilustrasi menjaga keamanan data pribadi agar tidak mudah diretas. (Freepik/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kemudahan akses teknologi informasi dan komunikasi membuat penggunanya harus lebih cermat dalam menjaga data pribadi. Terlalu abai dengan keamanan data pribadi bisa mengundang orang tak bertanggungjawab memanfaatkan celah tersebut untuk menyalahgunakan data.

Untuk menghindari kejahatan siber seperti pembobolan akun, maka masyarakat khususnya pengguna media sosial harus lebih mawas dalam mengelola data, baik untuk yang bisa dibagikan secara publik dan data yang hanya diketahui pemiliknya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pati, Ratri Wijayanto, turut memberikan tips agar masyarakat dapat menjaga keamanan data pribadi dan akses media sosial.

Antisipasi Kejahatan Siber, Diskominfo Pati Beri Tips Jitu Lindungi Data Pribadi

Ratri mengingatkan tentang pentingnya password atau kata sandi yang menjadi hal utama saat akan mengakses akun media sosial. Kata sandi media sosial harus diganti secara berkala, dengan begitu akun tidak mudah diretas

“Memang di era digitalisasi sekarang ini sering adanya kejahatan-kejahatan medsos, yang sering kita sebut sebagai hacker. Tentu ini sulit kita deteksi, sehingga masyarakat harus waspada dan berhati-hati,” imbaunya.

Awas! Kabar Hoax Banjir, Diskominfo Pati Imbau Warga Bijak Bermedsos

Ia tak memungkiri, dewasa ini setiap orang memiliki lebih dari satu akun media sosial yang berbeda-beda baik itu aplikasi pesan, media sosial hingga akun Google. Sehingga keamanan data pribadi dan keamanan akun harus dijaga betul-betul. Termasuk kebiasaan masyarakat ketika mengakses laman-laman tertentu.

Pihaknya mengingatkan masyarakat agar tidak mengunjungi website maupun tautan yang tidak jelas karena bisa jadi itu merupakan phising. Kemudian untuk menghapus aplikasi yang tidak terpakai dan tidak mengunggah data pribadi ke media sosial.

“Untuk menghindari kejahatan ini, perlu kehati-hatian saat mengunjungi situs website. Aplikasi yang tak terpakai lebih baik dihapus daripada dibobol oleh hacker. Dan yang paling penting adalah menjaga data pribadi,” pungkasny.  (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version