Bupati Sumarni Harap Festival Jerami Bangkitkan Kunjungan Wisata di Grobogan

Bupati Sumarni Harap Festival Jerami Bangkitkan Kunjungan Wisata

DUET: Bupati Sumarni saat bernyanyi bersama Agus Purwanto pencipta lagu Ojo Dibandingke, saat membuka festival jerami di lapangan Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. (Muhammad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.idFestival Jerami di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan kembali digelar. Kegiatan itu dibuka langsung oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni pada Jumat, 30 September 2022.

Dalam pembukaannya, dimeriahkan musisi Agus Purwanto atau Abah Lala pencipta lagu Aja Dibandingke. Dalam kesempatan itu, Bupati Sumarni sempat duet dengan abah lala dan disambut antusias oleh penonton.

Bupati Sumarni dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Desa Banjarejo yang telah mengadakan festival jerami yang ketiga. Di mana di desa ini dikenal karena memiliki museum fosil hewan purba yang ditemukan oleh warga setempat. Bahkan, fosil yang ditemukan di wilayah desa tersebut menjadi perhatian para peneliti, baik dari BPSMP Sangiran, Institut Teknologi Bandung, maupun pihak-pihak lain. Bahkan beberapa lalu museum di tempat tersebut sudah diresmikan.

“Saya bangga dengan Banjarejo sebagai desa wisata tidak sekedar memiliki ciri khas sebagai desa kecil tapi dapat mengangkat budaya Banjarejo dikenal nasional dan dunia,” ujar Bupati Sumarni.

Sejumlah patung jerami dengan berbagai bentuk dipamerkan dalam festival tersebut. Patung terbuat dari limbah jerami yang berasal dari lingkungan pertanian.

“Patung jerami yang dibuat masyarakat sekitarnya karya seni bernilai tinggi. Jerami bagian limbah pertanian biasanya untuk pakan ternak dibakar dan sekarang disulap seperti ini,” tambah Bupati Sumarni.

Bupati Sumarni berharap festival ini mampu membangkitkan kunjungan wisata. Baik dari dalam maupun luar daerah.

“Ini diharapkan menjadi penggerak roda ekonomi sehingga perekonomian dapat tumbuh dalam rangka menyejahterakan masyarakat,” harapnya.

Sementara, Kepala Desa Banjarejo Achmad Taufik mengatakan, festival jerami digelar untuk mendongkrak kunjungan wisata. Bahan baku pembuatan patung berasal dari desa setempat.

“Mayoritas masyarakat petani punya jerami punya sapi. Jerami sebagai pakan sapi bahan murah, maka tercipta festival,” jelasnya. (Lingkar Network | Muhammad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version