Bupati Rembang Optimis Ekonomi Bangkit Pasca Pandemi

Bupati Rembang Optimis Ekonomi Bangkit Pasca Pandemi

MEMBERI: Bupati Hafidz saat memberi sambutan pada acara Rembang Bersholawat. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id) 

REMBANG, Lingkarjateng.id – Selama libur Hari Raya Idul Fitri, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Rembang hampir menyentuh angka 300 ribu pengunjung. Jumlah tersebut dihitung dari 45 destinasi wisata yang ada di Kabupaten Rembang. 

Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz pada acara Rembang Bersholawat bersama Habib Anis Syahab, Selasa (10/5) malam. Bupati Hafidz menyebutkan bahwa, selama 7 hari libur lebaran, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Rembang mendekati angka 300 ribu pengunjung.

Tentu kabar tersebut membawa angin segar untuk pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM yang ada di Kota Garam. Ia optimis pertumbuhan ekonomi pasca pandemi di Kabupaten Rembang akan berjalan cepat.

Yakin UMKM Unggul, Bupati Rembang Ajak Masyarakat Cinta Produk Lokal

“Kemarin setelah tempat wisata kita dibuka hampir 300 ribu yang hadir. Kalau satu orang mengeluarkan uang Rp 100 ribu saja ada Rp 30 miliar yang diterima UMKM kita. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat untuk tumbuh sesuai dengan anjuran pemerintah, ekonomi kita gerakkan tetapi pandemi juga harus kita rawat. Keduanya harus seimbang,” kata Bupati Rembang.

Orang nomor satu di Rembang itu tak lupa selalu mengingatkan dan mengajak agar warga segera vaksin Covid-19 supaya Kabupaten Rembang segera PPKM Level 1. Karena saat ini Kabupaten Rembang masih berstatus penerapan aturan PPKM Level 2.

Bupati Rembang mengatakan, untuk mencapai ke PPKM Level 1, Kabupaten Rembang harus menuntaskan 2.500 suntikan Vaksin Covid-19. Jika berstatus Level 1, kegiatan masyarakat akan lebih longgar dari pada Level 2. 

“Kita minta kepada adik-adik yang punya keluarga lansia supaya menyampaikan informasi, karena Rembang kurang 2.500 suntikan sudah masuk Level 1. Jadi aktivitas masyarakat akan lebih longgar. Saya minta adik-adik yang punya mbah-mbah bisa ajak untuk vaksin. Jadi biar ekonomi maju, penanganan Covid juga terkendali,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version