KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus HM Hartopo meminta agar Kopi Muria segera diusulkan menjadi hak paten milik Kabupaten Kudus. Dirinya mengimbau, jangan sampai karena keterlambatan dalam mengusulkan hak paten, sehingga didahului oleh kabupaten lain.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Kudus ketika menghadiri pertemuan Forum Komunikasi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) se-Jawa Tengah di Balai Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus pada Sabtu, 23 Juli 2022. Pertemuan itu digelar dalam rangka menjalin silaturahmi dan sinergitas antar Pokdarwis berbagai daerah.
Acara berlangsung selama dua hari yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli hingga 24 Juli 2022 dan berisi berbagai macam agenda. Mulai dari pameran UMKM, sarasehan, explore Dukuhwaringin, ziarah, hingga kunjungan wisata bersama.
Dalam kegiatan itu, Bupati Kudus HM Hartopo yang secara simbolis membuka acara pertemuan yang dihadiri sekitar 200-an peserta Pokdarwis se-Jateng, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), dan kepala daerah setempat.
“Pengusulan hak paten Kopi Muria saya tekankan lagi, segera diusulkan. Supaya tidak terulang lagi seperti kasus parijotho dan pamelo yang didahului oleh kabupaten sebelah,” kata Hartopo pada Sabtu, 23 Juli 2022.
Kopi Muria merupakan salah satu potensi unggulan yang dimiliki Kabupaten Kudus. Kopi Muria yang sudah dikenalkan sejak tahun 1908 itu, sudah menjadi komoditas utama masyarakat Lereng Gunung Muria.
Bupati Kudus HM Hartopo mendukung penuh pengembangan usaha Kopi Muria dan pengusulan Kopi Muria menjadi hak paten Kabupaten Kudus. Bahkan, lima desa di lereng Gunung Muria semuanya adalah penghasil Kopi Muria berkualitas yang siap dipasarkan ke luar negeri. Kelima desa tersebut antara lain Desa Colo, Desa Japan, Desa Dukuhwaringin, Desa Rahtawu, dan Desa Ternadi.
“Kopi Muria harus Go International. Akan kita dukung semua yang menjadi program pengembangan potensi dan UMKM, Pemkab siap membantu. Yang terpenting selalu komunikasi dan kolaborasi. Jangan pasif,” tuturnya.
Senada dengan hal tersebut, Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah menyampaikan, pihaknya akan melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap potensi di desa wisata yang ada di Kabupaten Kudus, termasuk potensi Kopi Muria.
“Kita coba unggulkan potensi kopi di lereng Muria. Sehingga Kudus tidak terkenal hanya sebagai wisata ziarah, tetapi ada yang menarik selain religi, yaitu potensi kopi dan UMKM lainnya,” ucapnya.
Untuk itu, ia meminta dukungan berbagai elemen, utamanya masyarakat, Disnaker, dan OPD terkait untuk mengeksplorasi dan mendorong kopi muria agar lebih terkenal.
“Potensi besar yang dimiliki lima desa ini kita coba eksplorasi lagi sehingga lebih terkenal. Oleh sebab itu harus ada koordinasi, sinergi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), karena pengembangan wisata tidak bisa dilakukan sendirian,” tandasnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)