GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan menghentikan pencarian korban tenggelam di Sungai Tuntang setelah melakukan pencarian bersama tim gabungan selama tujuh hari dan belum juga berhasil menemukan korban. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih pada Rabu (25/05).
“Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Kamis (19/05) pukul 12.30 WIB,” ujarnya.
Adapun kronologis kejadiannya, kata dia, korban bernama Kasman (65) asal Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati pergi sejak pagi sampai siang belum pulang ke rumah. Lantas, warga berinisiatif untuk mencari korban, namun di tepi sungai warga hanya mendapati tongkat serta pakaian korban saja kemudian muncul dugaan korban tenggelam di sungai.
Kemudian warga melaporkan ke perangkat Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Grobogan. Selama pencarian yang dimulai sejak tanggal 19 Mei 2022, BPBD Grobogan juga mendirikan Posko Operasi SAR Gabungan di Balai Desa Ngombak
Hari Keenam, Korban Tenggelam di Sungai Tuntang Grobogan Belum Ditemukan
Pencarian yang dilakukan pada Rabu (25/05) ini, kata dia, dimulai pukul 07.00 WIB dengan menerjunkan dua tim dan operasi SAR gabungan dengan menggunakan satu unit perahu secara bergantian.
Tim pertama melakukan pencarian dari tempat kejadian perkara ke hilir kurang lebih 15 kilometer. Kemudian tim kedua melakukan pencarian dari TKP hingga belasan kilometer menggunakan perahu rafting, namun hingga pukul 14.00 WIB masih nihil.
“Dengan mempertimbangkan batas waktu dan upaya pencarian sampai dengan radius 30 kilometer dari TKP dengan hasil masih nihil, atas kesepakatan dengan pihak keluarga secara resmi operasi SAR gabungan pencarian orang yang diduga tenggelam di Sungai Tuntang dihentikan,” terangnya.
Endang menambahkan, jika nantinya diperoleh informasi yang valid, operasi SAR dapat dibuka kembali. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)