Berkah Lebaran, Pedagang Janur Blora Kebanjiran Order

MENJUAL: Rasmi, penjual janur yang sedang melayani pembeli di Pasar Rakyat Sidomakmur Blora pada Rabu (04/05). (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

MENJUAL: Rasmi, penjual janur yang sedang melayani pembeli di Pasar Rakyat Sidomakmur Blora pada Rabu (04/05). (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Menjelang tradisi kupatan yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, membawa berkah bagi sejumlah pedagang janur musiman yang ada di kawasan Pasar Rakyat Sidomakmur, Kecamatan Blora.

Salah satu pedagang janur bernama Rasmi (52) mengaku, setiap jelang tradisi kupatan ia kebanjiran orderan.

“Saya tiap tahun memang selalu jualan janur di sini, karena untungnya juga besar. Dalam sehari, dari pukul 04.00 pagi sampai siang maupun malam bisa dapat uang hingga Rp 200 ribu,” ucap Rasmi pada Rabu (04/05).

Ia mengatakan, selama berjualan sejak Selasa (03/05) hingga sekarang, dagangannya selalu laris dan habis terjual.

Bupati Arief Ajak Diaspora Dukung Pembangunan Blora

Alhamdulillah, sudah dua hari ini dagangan ludes terjual, karena pembeli memborong banyak, untung bersih Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu,” ungkapnya.

Rasmi, hanya membutuhkan sekira 10-30 menit untuk membuat 150 ikat anyaman ketupat dan 100 unting janur lepet, yang nantinya akan dijual dengan harga beragam. Di mana untuk satu ikat anyaman ketupat yang berisi 10-15 biji dijual seharga Rp15.000-Rp25.000, tergantung ukurannya. Sedangkan, untuk satu unting janur yang berisi 50 untai dijual seharga Rp17.000-Rp30.000 tergantung kwalitas dan ukurannya.

Namun, meski demikian, Rasmi, menyebut penjualan anyaman ketupat dan janur lepet tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu dikarenakan pemasok yang mulai berkurang.

Ditinggal Silaturahmi Lebaran, Rumah Warga Tambahrejo Blora Hangus Terbakar

“Kalau dibanding tahun lalu ya lebih menurun tahun ini, dulu itu sehari bisa dapat Rp500.000 ke atas, tapi karena sekarang pemasoknya juga sudah berkurang, jadi lebih sedikit untungnya,” bebernya.

Sementara itu, Bu Siti (54) (sapaan akrabnya), salah satu pemudik dari Palembang yang sempat meluangkan waktu membeli janur untuk ketupat di Pasar Rakyat Sidomakmur mengaku senang bisa berkumpul dengan sanak saudara di Blora sembari menyantap ketupat.

“Soal harga janur maupun ketupat, mau naik mau turun gak masalah. Yang penting bisa menyantap ketupat bersama keluarga. Jauh-jauh dari Palembang ke Blora kalau nggak makan ketupat dan ngumpul bersama keluarga besar kurang pas,” terangnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version