Banyak Makam Leluhur, Pemdes Plangitan Pati Siap Wujudkan Wisata Religi

POTRET: Makam Ki Joko Bambang Pengalasan yang berada di samping Masjid Desa Plangitan, yang direncanakan oleh pemerintah desa menjadi wisata religi dalam beberapa tahun ke depan. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

POTRET: Makam Ki Joko Bambang Pengalasan yang berada di samping Masjid Desa Plangitan, yang direncanakan oleh pemerintah desa menjadi wisata religi dalam beberapa tahun ke depan. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idWisata religi adalah salah satu sub sektor pariwisata yang banyak digemari oleh masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada para leluhur. Hal inilah yang coba digali oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Plangitan bersama dengan karang taruna setempat.

Kepala Desa Plangitan, Kecamatan Pati Agung Hadi Yuli Setiawan mengatakan ada satu makam di desanya yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai penyebar agama islam yang masih memiliki keturunan dari masa zaman Majapahit. Melalui makam inilah, pihaknya optimis mampu mewujudkan Desa Plangitan sebagai desa wisata religi.

“Potensi Desa Plangitan itu kita ingin buat desa wisata religi. Planning kami beberapa tahun ke depan, saya juga sebagai kepala desa juga ingin mewujudkan wisata religi. Kami ada beberapa makam orang-orang yang termasuk salah satu sesepuh leluhur di Pati,” kata Agung belum lama ini.

Sebagai salah satu upaya, pihaknya akan mencari tahu terlebih dahulu silsilah dari makam yang dipercayai bernama Ki Joko Bambang Pengalasan ini. Untuk kemudian, dapat dituliskan sejarah dari tokoh leluhur ini.

Bahkan, Agung menjelaskan masyarakat dari luar daerah sering datang ke makam yang berada di sebelah masjid ini untuk sekadar ziarah ataupun dengan maksud tujuan lain, karena dipercaya mendatangkan berkah.

“Kalau cerita dari orang-orang tua itu masih ada keturunan dari Majapahit. Itu di belakang masjid, namanya Ki Bambang Joko Pengalasan. Biasanya ada pengunjung dari luar kota yang ke situ. Siapa sih Ki Joko Bambang Pengalasan ini. Nah ini yang ingin saya buka silsilahnya, tapi ‘kan tidak bisa satu dua hari,” imbuhnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version