Bangunkan Sahur, Kelompok Tong-Tong Klek Berujung Tawuran di Rembang

Bangunkan Sahur, Kelompok Tong-Tong Klek Berujung Tawuran di Rembang

POTRET: Tangkapan layar video viral aksi adu jotos antar massa. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Aktivitas rutin membangunkan orang sahur menggunakan pengeras suara dan kentongan bambu selama bulan Ramadhan di Kabupaten Rembang berujung aksi tawuran, Minggu (24/4) dini hari. Video berdurasi 30 detik yang merekam aksi tersebut viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi tawuran awalnya terjadi di Bundaran Pasar Kota Rembang. Setelah mereda, aksi tersebut kembali pecah di Barat Perempatan Jaeni atau di Jalan Dr. Wahidin, Rembang.

Kapolres Rembang, AKBP Dandy Ario Yustiawan membenarkan bahwa, sudah terjadi aksi tawuran yang dilakukan oleh massa Tong-Tong Klek di dekat Perempatan Jaeni, pada Minggu (24/4) dini hari.

Festival Tong-Tong Klek Rembang 2022 Dijadwalkan Pada 27-28 April Mendatang

Ia mengatakan, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus yang menimbulkan keonaran di bulan Ramadhan itu. Polisi juga sedang mendalami nama-nama pelaku yang terlibat.

“Kejadiannya benar, kita masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku,” terangnya.

Atas insiden itu, polisi menyita satu unit kendaraan Pick up beserta seperangkat speaker atau sound system yang dipakai untuk pengeras suara dan beberapa kentongan bambu.

“Untuk mobil sound system sedang diamankan di Satlantas dan dilakukan penilangan,” imbuhnya.

Gantikan Kirab Pataka, Pemkab Rembang Selenggarakan Kartini Mengaji

Sementara itu Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ atau yang akrab dipanggil Gus Hanies, meminta pihak kepolisian untuk memberikan pengamanan yang lebih. Utamanya pada malam hari saat gerombolan-gerombolan musik mulai berkeliling.

“Kita akan minta pihak terkait dalam hal ini kepolisian untuk memberi pengamanan lebih. Terutama pada malam hari, pada saat grup-grup musik ini berkeliling,” tuturnya.

Namun di sisi lain, Wabup Hanies menilai bahwa, insiden tawuran yang terjadi bukan dari grup-grup Tong-Tong Klek, melainkan gerombolan musik yang memutar lagu dengan menggunakan pengeras suara dan berkeliling setiap malam selama bulan Ramadhan.

“Saya kira ini bukan grup Tong-Tong Klek, tapi grup musik keliling. Itu yang pakai sound system dan mp3, bukan grup Tong-Tong Klek,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version