DEMAK, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Demak (Pemkab Demak) melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Demak akan menggelar Pasar Kuliner dan Pameran Produk Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bertempat di halaman parkir Stadion Pancasila Demak.
Acara yang rencananya akan digelar selama dua hari dari tanggal 5 Agustus hingga 6 Agustus 2022, juga akan menampilkan berbagai macam hiburan dari Keroncong, Solo Organ, dan Qasidah Modern.
Kepala Dindagkop UKM, Iskandar Zulkarnain menyampaikan, dalam kegiatan tersebut menawarkan berbagai produk UMKM khas Demak, produk UMKM unggulan, makanan dan minuman kekinian.
“Nantinya akan menawarkan makanan dan minuman khas Demak dan juga makanan kekinian. Selain itu akan menawarkan produk UMKM unggulan misal produk Ikan Asap Wonosari dan masih banyak lainnya,” kata Iskandar di ruang kerjanya pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Sementara itu, Kasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Sunarto mengatakan, kegiatan tersebut diadakan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Selain itu acara tersebut sekaligus untuk memeriahkan dan memperingati HUT RI ke-77 serta Hari Koperasi ke-75.
Dirinya mengungkapkan, agar acara tersebut bisa dijangkau atau dinikmati masyarakat Kabupaten Demak, maka Dindagkop UKM mengadakan acara tersebut tidak hanya di satu titik, melainkan digelar di tiga titik.
“Untuk zona tengah nanti di depan Stadion Pancasila, dimulai tanggal 5 Agustus dan 6 Agustus. Zona selatan ditempatkan di depan Balai Desa Kangkung Kecamatan Mranggen, mulai tanggal 12 dan 13 Agustus, sedangkan zona timur akan ditempatkan di Lapangan Mintorogo Desa Mijen, Kecamatan Mijen, mulai tanggal 19 dan 20 Agustus,” paparnya.
Lebih lanjut Sunarto berharap, acara bazar dan pameran itu dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Sedangkan dari para pelaku UMKM dapat menjual serta memasarkan produknya, agar pemulihan ekonomi dapat segera tercapai.
“Artinya dari semua sektor kita gerakkan, dari semua sisi, terutama sektor pelaku UMKM dan koperasi yang terdampak Covid-19. Pada saat itu, tidak ada kegiatan yang sifatnya offline, dengan ini bagaimana kita memfasilitasi para pelaku UMKM agar bisa menjual produknya kembali dan daya beli masyarakat bisa meningkat. Akhirnya kesejahteraan bisa meningkat juga,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)