Agustus 2022, Pelanggar Lalu Lintas di Kendal Capai 1.620 Orang

MENERANGKAN: Kasatlantas Polres Kendal, AKP Rizky Widyo Pratomo saat memberikan keterangan pada awak media. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

MENERANGKAN: Kasatlantas Polres Kendal, AKP Rizky Widyo Pratomo saat memberikan keterangan pada awak media. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id Satlantas Polres Kendal menyebut bahwa kesadaran masyarakat Kabupaten Kendal untuk tertib berlalu lintas dinilai masih rendah. Terbukti, selama bulan Agustus kemarin, banyak pelanggar lalu lintas yang terjaring razia lantaran pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm.

Menurut Kasatlantas Polres Kendal, AKP Rizky Widyo Pratomo menjelaskan ada 1.620 pelanggar di Kabupaten Kendal. Angka tersebut dinilai masih tinggi dan bisa mengakibatkan tingkat kecelakaan lalu lintas yang menjadi lebih tinggi.

“Pelanggar per bulan untuk bulan Agustus ini, informasi yang saya dapatkan 30 Agustus kemarin sudah menembus 1.620 pelanggar,” jelas AKP Rizky Widyo Pratomo pada Selasa, 6 September 2022.

Ia menambahkan, data tersebut berdasarkan data Briva atau surat konfirmasi dari BRI. Pelanggar tertinggi berasal dari wilayah-wilayah pinggiran kabupaten seperti Weleri dan Kaliwungu.

“Kalau pelanggar sudah bergeser ke daerah pinggir. Misalnya sepanjang Patebon sampai Kota Kendal sampai Brangsong mungkin menemukan pelanggaran hampir tidak ada. Tapi kalau di Weleri atau Kaliwungu kan daerah yang cukup jauh dari kota masih cukup banyak pelanggaran,” ungkapnya.

Penindakan pelanggaran yang dilakukan polisi saat ini, lanjut dia, tak hanya mengandalkan kamera ETLE, namun juga dilakukan dalam bentuk manual.

“Manual ini bukan dalam konteks razia, namun saat petugas melakukan patroli, petugas mengatur lalu lintas misalnya saat melihat masyarakat ada pengendara yang mengantarkan anaknya sekolah tapi tidak mengenakan helm, itu bisa kita tindak,” imbuhnya.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Kendal untuk tertib berlalu lintas terutama pengendara sepeda motor agar selalu tertib menggunakan helm.

“Karena pentingnya helm ini. Kepala itu ‘kan bagian paling fatal. Korban laka itu paling tinggi karena cedera kepala. Setidaknya dengan menggunakan helm itu bisa mengurangi fatalitas dalam kecelakaan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version