PATI, Lingkarjateng.id – Sebanyak 48 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Pati tercatat mengalami banjir sejak awal tahun 2023. Akibatnya, Penjabat (Pj) Bupati, Henggar Budi Anggoro, menaikkan status kebencanaan menjadi gawat darurat bencana per 4 Maret 2023 hingga 14 hari ke depan.
Dalam rangka penanganan banjir, Pemkab Pati pun telah berupaya menyalurkan bantuan sembako untuk meringankan beban warga. Hal ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada warga.
Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, mengatakan bahwa untuk sementara ini bantuan yang bisa diberikan berupa beras. Kendati begitu, bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban warga.
“Memang untuk kebutuhan masyarakat tidak hanya itu (beras), tetapi paling tidak jika ada berasnya semua (kebutuhan lain) bisa mengikuti,” ujar Henggar saat menyalurkan bantuan beras di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati pada Kamis, 9 Maret 2023.
Pj Bupati Pati Salurkan Bantuan Korban Banjir di Desa Banjarsari dan Mintobasuki
Bantuan beras telah disalurkan ke beberapa desa terdampak banjir seperti Dukuh Kosekan, kemudian Desa Banjarsari dan Mintobasuki, Kecamatan Gabus. Selanjutnya, bantuan beras juga akan disalurkan ke desa-desa lain yang menjadi fokus penyaluran bantuan bencana banjir.
“Ke depan ada beberapa titik yang akan mendapat bantuan juga. Kemarin kita ke sini (Kecamatan Gabus) juga, tetapi fokus di Dukuh Kosekan. Kita juga (menyalurkan beras) di Desa Mintobasuki. Nanti ada beberapa tempat di desa lain. Tetapi soal nilainya menyesuaikan jumlahnya yang terus berubah,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatik (Diskominfo) Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto, menyampaikan bahwa masyarakat dapat menyampaikan segala informasi termasuk ketika ada bencana maupun aduan lain terkait kendala di lingkungan masyarakat melalui aplikasi LaporBupPati.
Cegah Banjir, Diskominfo Pati Gandeng BPBD Soal Tanggap Darurat Bencana
Pihaknya akan selalu siaga menanggapi berbagai aduan masyarakat yang masuk ke sistem LaporBupPati kemudian diteruskan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait) ataupun Pemkab Pati.
“Aplikasi itu adalah pengembangan dari Teras Aduan yang sudah jalan, ini kita kembangkan. Kalau dulu itu hanya berbasis sosmed saja. Akan tetapi, saat ini ada tambahan yakni nomor WhatsApp. Sebelumnya hanya IG (Instagram), FB (Facebook), Twitter, dan web,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap, dengan adanya LaporBupPati ini bisa membantu masyarakat dalam pengaduan segala aspek. Mulai dari infrastruktur, lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial kemasyarakatan, dan lainnya. Serta, dapat membantu kinerja Pj Bupati Pati yang baru dalam mengemban tugas selama kurang lebih dua tahun mendatang. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)