KENDAL, Lingkarjateng.id – Dua tahun terhenti dan tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19, tradisi Syawalan di Kaliwungu, Kabupaten Kendal kembali digelar. Syawalan sendiri lebih memiliki makna silahturami dan peringatan haul KH Asy’ari atau yang dikenal dengan Kyai Guru.
Penjabat (Pj) Sekda Kendal, Sugiono menyampaikan, tradisi Syawalan harus terus dilestarikan sebagai bentuk penghargaan kepada para tokoh agama atau alim ulama yang sudah mendahului.
“Seperti KH Asy’ari atau Kyai Guru, Beliau telah berjuang guna syiar agama Islam, sehingga tentunya masyarakat patut mendoakannya,” ujar Sugiono saat mewakili Bupati Kendal dalam pembukaan Syawalan di Makam Kyai Guru, Bukit Jabal Protomulyo Kaliwungu Selatan pada Sabtu (08/05).
Menurutnya, tradisi Syawalan di Kaliwungu dapat dilaksanakan kembali setelah kurang lebih 2 tahun tidak diselenggarakan. Tradisi Syawalan sendiri telah ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Kendal dan sekitarnya.
Menurut Sugiono, Syawalan merupakan salah satu tradisi religi, yang diadakan pada setiap bulan Syawal, yaitu setelah Idul Fitri pada setiap tahunnya.
“Jadi kewajiban kita bersama untuk menjaga tradisi Syawalan seperti ini, agar tetap terjaga dan terpelihara dengan baik dan penuh dengan bernuansa religi, serta dapat kita jadikan sebagai wahana untuk melestarikan wisata budaya religi di daerah Kabupaten Kendal, yang mana di kenal sebagai masyarakat agamis,” terangnya.
Pihaknya juga meminta, jangan sampai tradisi Syawalan yang sangat bermakna dan adiluhung ini bergeser ke hal-hal yang tidak diinginkan, maka harus tetap kompak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban kegiatan Syawalan. Sehingga, dapat berjalan kondusif, khusuk dan benar-benar bisa membawa makna.
Bupati Kendal, Dico melalui Pj Sekda juga berpesan, meski tren penularan kasus Covid-19 mengalami penurunan beberapa waktu terakhir ini, masyarakat Kendal jangan sampai mengendurkan penerapan protokol kesehatan (prokes) setiap harinya.
“Mari kita semuanya secara tulus, ikhlas dan khusuk untuk bersama-sama berdoa dan memohon ridho Allah SWT, semoga kita semua selalu mendapat lindungan, keselamatan dan kesehatan, serta berharap agar pandemi Covid-19 benar-benar segera berakhir,” harap Sugiono saat mengakhiri sambutan.
Sementara itu, Panitia Kegiatan sekaligus pimpinan pengurus Masjid Agung Al-Istiqomah Kaliwungu, KH Asroi Tohir mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal yang telah hadir dan mendukung pelaksanaan acara ini.
“Alhamdulillah tahun ini acara haul kembali bisa dilaksanakan, sehingga kita semua dapat mendoakan beliau para Aulia Allah, sebagai wujud penghormatan atas jasa-jasanya yang telah siar agama Islam. Diharapkan kita selalu bersemangat untuk meneruskan perjuangan Beliau agar menjadi masyarakat yang santun beradap dan masyarakat tetap saling menghormati satu dengan yang lainnya,” ujar KH Asroi Tohir.
Kepala Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan, Jumarno tempat acara berlangsung menjelaskan meskipun sudah dibuka namun untuk pengunjung masih lokal belum seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Dirinya berharap pandemi segera berakhir dan aktivitas bisa normal kembali.
“Pengamatan kami pengunjung masih lokal belum seperti sebelum pandemi dulu,” ujar Jumarno. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)