SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyambut baik kegiatan Sesaji Rewanda di Goa Kreo Gunungpati Semarang. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, kegiatan Rewanda sempat terhenti dua tahun karena adanya pandemi Covid-19.
Dengan dibukanya kembali Rewanda kali ini, menjadi momen untuk melestarikan kembali budaya Semarang yang sempat berhenti beberapa tahun ini.
“Kegiatan rutin tahunan yang selama ini off, kini kembali dibuka lagi,” terang Hendi.
Dirinya tak menampik, kegiatan tersebut sebagai bentuk terima kasih kepada kawan-kawan kera yang ada di Goa Kreo Semarang. Pasalnya, kawan-kawan tersebut menurut sejarah membantu usaha Sunan Kalijaga dalam mendirikan masjid di Kabupaten Demak.
Melalui kera-kera tersebut, Sunan Kalijaga dibantu membawakan kayu jati dari Gunungpati dengan cara dialirkan melalui Sungai Kreo menuju Masjid Demak untuk dibangun masjid di tempat tersebut.
“Kayu jati diambil dari Gunungpati ini, kemudian dibantu oleh kera-kera tadi, sampai dialirkan hingga menuju masjid Demak. Menurut sejarah, beliau setiap tahun selalu memberi sesaji kepada kera-kera di Goa Kreo tersebut,” ucapnya.
Begitu pun pihaknya berujar, kegiatan Rewanda di Goa Kreo sebagai ajang memperkenalkan budaya Semarang kepada para peserta dari luar daerah.
Dia menyebut, kegiatan rewanda juga dihadiri oleh beberapa peserta dari Jambore Nasional Anti Korupsi Seluruh Indonesia (Kompaksi) untuk mengenalkan budaya yang ada di Kota Semarang.
“Alhamdulillah lagi di sini juga ada kegiatan dari kompaksi, penyuluh KPK, untuk kita kenalkan budaya yang ada di Kota Semarang. Ini sekaligus sebagai tontonan event mereka selama di Semarang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho menjelaskan, pihaknya merasa senang karena sesaji Rewanda tahun ini dapat digelar untuk umum.
“Mengingat situasi pandemi yang kemarin hampir 2 tahun kita melaksanakan secara virtual semua. Dengan kondisi yang sekarang ini sudah semakin melandai,” jelasnya.
Dengan begitu dirinya berharap, kegiatan pariwisata di Kota Semarang bisa kembali hidup seperti halnya sebelum pandemi Covid-19.
“Tentunya ini merupakan salah satu aspek untuk menggerakkan pertumbuhan roda ekonomi lokal,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya pun mengajak kepada seluruh masyarakat di Kota Semarang untuk memanfaatkan dan meningkatkan potensi-potensi budaya dan pariwisata yang ada. Dengan begitu, lanjutnya, Kota Semarang bisa menjadi barometer atau tujuan wisata yang setingkat internasional, tidak hanya nasional saja.
“Tentunya dengan konsep bergerak bersama yang dicanangkan oleh Bapak Wali Kota, nanti kita akan sengkuyung bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat yang ada,” ujarnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)