REMBANG, Lingkarjateng.id – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang menyerahkan kunci kios kepada 137 pedagang Pasar Kreatif Lasem (PKL) di ballroom pasar setempat pada Rabu, 26 Oktober 2022.
Kepala Dindagkop UKM Rembang, Mahfudz, menyampaikan bahwa kunci kios diserahkan kepada pedagang yang sebelumnya telah mengikuti tahapan pengundian berdasarkan kelompok jenis dagangan dan klasifikasi untuk menempati kios.
Dengan penyerahan kunci kios tersebut, Mahfudz berharap para pedagang bisa segera menata dagangan masing-masing sehingga Pasar Kreatif Lasem bisa segera dinikmati oleh masyarakat.
“Jadi ini kita serahkan dengan harapan nanti pedagang bisa segera memanfaatkan sarana dan prasarana pembangunan pasar kreatif di Kota Pusaka ini agar bermanfaat bagi masyarakat,” bebernya.
Pihaknya memberi selama satu bulan kepada para pedagang untuk penataan barang dagangan. Terkait harga sewa kios, ia menuturkan bahwa saat ini masih dalam proses kajian.
“Tadi sesuai dengan teman-temen, mereka akan segera menata dagangannya. Otomatis mempersiapkan seperti tempat-tempat gantungan atau mungkin rak pakaian. Mereka minta waktu satu bulan, tapi harapan kami secepatnya, lah, agar aktifitas jual beli bisa segera berjalan,” terangnya.
Salah satu pedagang Pasar Kreatif Lasem, Muhammad Ashdaq Fillah, mengaku merasa lega setelah kurang lebih setahun lamanya vakum berjualan sejak pembangunan Kota Pusaka Lasem dimulai. Sebelumnya dirinya berjualan pakaian di alun-alun Lasem yang saat ini berubah nama menjadi Pasar Kreatif Lasem.
“Alhamdulillah akhirnya dapat kunci, terus harapannya bisa secepatnya buka toko. Karena memang sudah setahun ketika renovasi alun-alun ini tidak berjualan,” katanya.
Menurutnya bangunan pertokoan Pasar Kreatif Lasem jauh lebih baik ketimbang sebelum direnovasi. Apalagi terdapat sejumlah fasilitas lift dan eskalator yang mempermudah mobilitas pedagang dan pembeli.
“Harapannya benar-benar jadi pusat ekonomi orang-orang Lasem. Jadi nanti pasti berpengaruh, karena tidak hanya masyarakat Lasem yang berkunjung tapi juga para wisatawan,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)