1.845 Hektare Tambak di Kendal Diterjang Banjir, Rugi hingga Rp 8,4 Miliar

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Hudi Sambodo. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Hudi Sambodo. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Ribuan hektare tambak di Kendal terendam banjir yang terjadi pada pekan lalu. Kondisi ini mengakibatkan petani tambak mengalami kerugian mencapai Rp 8,4 miliar.

“Ada 1.845 hektare yang terdampak banjir, meliputi tambak ikan bandeng, udang dan budidaya lele. Kerugiannya mencapai Rp 8,4 miliar,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo.

Setidaknya terdapat tujuh kecamatan yang tambaknya terdampak banjir, di antaranya Kecamatan Rowosari, Kendal, Brangsong, Kaliwungu, Kangkung, Patebon, dan Cepiring.

“Kebanyakan terbesar ikan bandeng. Ada yang baru tebar, ada yang sudah berumur tiga bulan, bahkan yang sudah siap panen juga banyak yang terdampak,” terangnya.

Hudi menyebutkan jika saat ini DKP Kendal telah mengupayakan penanganan tersebut dengan memberikan bantuan berupa benih ikan maupun udang, baik melalui Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

“Kami sudah melakukan pendataan dan telah disampaikan kepada Pemerintah Daerah dan juga Gubernur. Insya Allah nanti ada bantuan dari provinsi setelah data tersebut update. Ini masih dalam penghitungan anggaran yang dibutuhkan,” jelasnya.

Terpisah, salah satu pemilik tambak di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal, Dani Darmawan, mengaku pasrah tambak yang berisi ikan bandeng siap panen ludes akibat banjir.

“Ya pusing, tambaknya terdampak banjir padahal ada ikan bandeng yang hampir panen kurang lebih setengah ton. Selain itu ada udang bago dan vaname yang kita liarkan. Kalau kerugiannya bisa mencapai Rp 15 juta,” ungkapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version