JEPARA, Lingkarjateng.id – Anggota Komisi B DPRD Jepara, M. Latifun, kembali menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak dapat dilepaskan dari peran aktif masyarakat.
Hal itu ia sampaikan dalam dialog interaktif “Membangun Masyarakat Peduli Lingkungan” di Radio R-Lisa, Kamis, 6 Desember 2025.
Latifun menyebut volume sampah yang terus meningkat menuntut adanya sistem pengelolaan yang melibatkan seluruh pihak, terutama masyarakat sebagai produsen sampah terbesar.
Program-program seperti Gerakan Jepara Bersih, Pilah Sampah, dan edukasi lingkungan di tingkat desa dinilai penting untuk membangun budaya sadar lingkungan.
“Perubahan perilaku adalah pondasi utama. Pemerintah sudah menerbitkan surat edaran pembatasan kantong plastik, tetapi tanpa kesadaran masyarakat, dampaknya tidak maksimal,” jelasnya.
Ia juga mendorong percepatan pembangunan TPS3R di tiap desa agar proses pengolahan dapat dilakukan lebih dekat dengan sumber sampah.
Desa Sinanggul disebut sebagai contoh baik karena mampu mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dengan dukungan sarana angkut dari pemerintah.
Lebih jauh, Latifun menyoroti aspek ekonomi dari pengelolaan sampah, terutama di sektor industri.
Menurutnya, retribusi sampah kini telah berkontribusi signifikan bagi PAD, mencapai Rp1,2 miliar, melonjak jauh dibandingkan tahun 2019 yang hanya sekitar Rp300 juta.
“Jika ditangani secara profesional, sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga peluang peningkatan pendapatan daerah,” ujarnya.
Jurnalis: Tomi Budianto
Editor: Rosyid


































